Semarapura (Antara Bali) - Puluhan pedagang beras mendatangi  Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung di Jalan Raya Watu Kloktok, Kota Semarapura, Senin memperotes pengubahan arus lalu lintas di kota itu.

"Kedatangan kami untuk memprotes kebijakan Dishub yang mengubah arus lalin sehingga mengakibatkan truk pengangkut sembako tidak bisa masuk Kota," kata I Nengah Wija, koordinator lapangan pedagang beras saat mendatangi kantor Dishub.

Akibat pengubahan arus lalu lintas itu pihaknya terpaksa bongkar muatan di Terminal Klungkung di Jalan Anyelir, Semarapura Kelod.

"Dengan pemindahan bongkar muat tersebut pedagang merasa keberatan karena harus mengeluarkan biaya oprasional tambahan untuk mengangkut beras itu dari terminal ke toko para pedagang," katanya.

Akibatnya, kata Wija, harga beras mesti dijual dengan harga lebih tinggi dengan toko-toko lainnya.

"Saat ini untuk satu kilogram beras terpaksa kami naikkan lagi  Rp500 per kilo gramnya," ucapnya.

Untuk itu, dia mendesak kepada pemerintah memberikan dispensasi kepada truk pengangkut sembako agar bisa bongkar muatan seperti semula, yakni di dekat toko pedagang yang tersebar di Kota Semarapura. 

Menerima aspirasi dari para pedagang itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta mengaku, pengubahan arus lalu lintas dilakukan sudah melalui kajian yang matang.

"Ini didasari adanya keluhan masyarakat soal kemacetan di Kota Semarapura. Agar tidak terjadi kemacetan makanya truk diatur dan tidak boleh masuk kota Semarapura," ujarnya.

Tetapi, untuk menghargai aspirasi warga, dia berjanji akan memberikan dispensasi truk sembako bisa masuk ke Kota Semarapura guna bongkar muatan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010