Denpasar (Antara Bali) - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mina Werdi Batulumbang, Kecamatan Denpasar Selatan sebagai duta Provinsi Bali berhasil menyabet juara pertama pengawasan perairan tingkat nasional.
Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya di Denpasar, Selasa, mengatakan penghargaan yang diraih Pokmaswas Kota Denpasar tidak terlepas dari sinergitas program pemkot bersama Pokmaswas Mina Werdi Batulumbang dalam menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Kecamatan Denpasar Selatan.
Ia mengatakan dari sinergitas ini juga Pokmaswas Denpasar telah berhasil dalam menjuarai lomba Pokmaswas tingkat provinsi yang membuat kelompok ini melaju ke tingkat nasional.
Dalam penilaian di tingkat nasional yang telah dilakukan sebelumnya oleh tim Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, dalam Lomba Pokmaswas Tingkat Nasional Tahun 2015, pada bulan Juli lalu di Sekretariat Pokmaswas Mina Werdi Batu Lumbang Jalan Bypass Ngurah Rai, Kecamatan Denpasar Selatan.
"Kami menyampaikan ucapan selamat kepada Pokmaswas Mina Werdi Batulumbang yang telah berhasil melakukan sinergitas program serta meraih penghargaan di tingkat nasional," ujarnya.
Agung Geriya mengharapkan kelompok ini dapat terus bergeliat dan mendapatkan motivasi dari pemerintah daerah dan pusat sehingga mampu berkiprah dalam meningkatkan keaktifan organisasi nelayan ini. Tidak saja menjaga keamanan kawasan juga menjaga kebersihan mangrove yang telah menjadi destinasi wisata baru di Kota Denpasar.
Sementara Ketua Kelompok Nelayan Mina Werdhi Batu Lumbang, I Made Murdita mengatakan penghargaan ini diharapkan dapat mengembangkan hutan mangrove ke depan menjadi kawasan wisata yang menarik yang tetap menjaga keasrian lingkungan hutan bakau.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan secara rutin yakni melakukan pertemuan rutin kelompok setiap satu bulan sekali dengan pembahasan pengawasan dan kebersihan hutan bakau.
Ia mengatakan pihaknya juga mengadakan patroli rutin mandiri dengan melibatkan 10 regu bergiliran setiap harinya. Dalam melakukan tugas regu tidak saja mengawasi juga melakukan pembersihan hutan bakau dan melakukan penanaman.
Karena lokasi hutan bakau ini menjadi muara dari tiga aliran sungai yang ada di Kota Denpasar. Sehingga pengawasan dan aksi kebersihan rutin dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan dan biota laut yang ada.
Di samping itu, kata Murdita, pihaknya juga rutin melakukan edukasi hutan mangrove kepada anak sekolah setempat, yang secara dini memperkenalkan hutan bakau untuk selalu menjaga lingkungan.
Edukasi wisata mangrove juga menjadi kegiatan kelompok nelayan yang mengantarkan tamu mengelilingi kawasan hutan bakau.
"Inilah keberadaan kami, bukan miliki kami tapi menjaga bersama, cintai mangrove nikmati alam ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya di Denpasar, Selasa, mengatakan penghargaan yang diraih Pokmaswas Kota Denpasar tidak terlepas dari sinergitas program pemkot bersama Pokmaswas Mina Werdi Batulumbang dalam menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Kecamatan Denpasar Selatan.
Ia mengatakan dari sinergitas ini juga Pokmaswas Denpasar telah berhasil dalam menjuarai lomba Pokmaswas tingkat provinsi yang membuat kelompok ini melaju ke tingkat nasional.
Dalam penilaian di tingkat nasional yang telah dilakukan sebelumnya oleh tim Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, dalam Lomba Pokmaswas Tingkat Nasional Tahun 2015, pada bulan Juli lalu di Sekretariat Pokmaswas Mina Werdi Batu Lumbang Jalan Bypass Ngurah Rai, Kecamatan Denpasar Selatan.
"Kami menyampaikan ucapan selamat kepada Pokmaswas Mina Werdi Batulumbang yang telah berhasil melakukan sinergitas program serta meraih penghargaan di tingkat nasional," ujarnya.
Agung Geriya mengharapkan kelompok ini dapat terus bergeliat dan mendapatkan motivasi dari pemerintah daerah dan pusat sehingga mampu berkiprah dalam meningkatkan keaktifan organisasi nelayan ini. Tidak saja menjaga keamanan kawasan juga menjaga kebersihan mangrove yang telah menjadi destinasi wisata baru di Kota Denpasar.
Sementara Ketua Kelompok Nelayan Mina Werdhi Batu Lumbang, I Made Murdita mengatakan penghargaan ini diharapkan dapat mengembangkan hutan mangrove ke depan menjadi kawasan wisata yang menarik yang tetap menjaga keasrian lingkungan hutan bakau.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan secara rutin yakni melakukan pertemuan rutin kelompok setiap satu bulan sekali dengan pembahasan pengawasan dan kebersihan hutan bakau.
Ia mengatakan pihaknya juga mengadakan patroli rutin mandiri dengan melibatkan 10 regu bergiliran setiap harinya. Dalam melakukan tugas regu tidak saja mengawasi juga melakukan pembersihan hutan bakau dan melakukan penanaman.
Karena lokasi hutan bakau ini menjadi muara dari tiga aliran sungai yang ada di Kota Denpasar. Sehingga pengawasan dan aksi kebersihan rutin dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan dan biota laut yang ada.
Di samping itu, kata Murdita, pihaknya juga rutin melakukan edukasi hutan mangrove kepada anak sekolah setempat, yang secara dini memperkenalkan hutan bakau untuk selalu menjaga lingkungan.
Edukasi wisata mangrove juga menjadi kegiatan kelompok nelayan yang mengantarkan tamu mengelilingi kawasan hutan bakau.
"Inilah keberadaan kami, bukan miliki kami tapi menjaga bersama, cintai mangrove nikmati alam ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015