Denpasar (Antara Bali) - "Superman is Dead", grup band ternama kebanggaan asal Pulau Dewata akan mengeluarkan album terbaru pada 2011.

"Rencananya kami akan kembali mengeluarkan album terbaru sekitar bulan keenam tahun 2011," kata Eka Rock, pemain bass "Superman Is Dead" (SID) kepada ANTARA di Denpasar, Minggu.

Dikatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bahan-bahan lagu yang akan dimasukkan dalam album terbaru tersebut.

Sebelum Maret 2011 pihaknya sudah akan melakukan rekaman untuk album tersebut yang temanya masih mengangkat soal permasalahan dan kritik sosial, ujarnya.

Selain itu, ucapnya, seperti di beberapa album sebelumnya, dalam album baru itu juga akan ada kolaborasi dengan grup band atau para musisi lainnya.

Ditanya apakah dia akan mencoba untuk menyanyikan sebuah lagu di album tersebut, Eka hanya mengatakan tidak tahu. "Lihat saja nanti, soalnya masih belum ada rencana," katanya sambil tertawa.

Sementara dalam waktu dekat, grupnya akan melakukan konser di Kota Pontianak. 

"Selain persiapan penggarapan album baru, kami juga menjadwalkan akan melaksanakan konser di Kota Pontianak dalam waktu dekat ini," katanya.

Untuk itu, dirinya bersama personel yang lain tengah bersiap untuk konser tersebut supaya bisa memuaskan para "outsider" atau para penggemar grup band tersebut.

Selain itu, ucapnya, pihaknya juga berencana akan melakukan konser di luar negeri. Waktunya sekitar awal 2011. Tapi hal itu masih dalam rencana, sebab untuk melakukan hal itu memerlukan persiapan yang baik, katanya.

"Superman is Dead" adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II, Kuta. Grup musik itu beranggotakan tiga pemuda asal Pulau Dewata, yaitu Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi pemain bass, dan Jerinx sebagai pemain drum.

Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir 1995, gaya musik grup band itu terpengaruh oleh band-band asing, seperti "Green Day" dan "NOFX". Kemudian, inspirasi musikal mereka bergeser ke genre "Punk 'n Roll" seperti gaya bermusik grup "Supersuckers" dan "Social Distortion".(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010