Singaraja (Antara Bali) - Kelompok petani garam Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali mendapatkan penghargaan Adi Bhakti Minabahari sebagai juara III tingkat nasional bidang Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) dan mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo.

"Petani kami memproduksi garam menggunakan teknik tradisional dan masih bertahan sampai sekarang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Singaraja, Kamis.

Ia mengatakan, penghargaan rencananya diserahkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKPRI) Jakarta pada Jumat (11/12)," paparnya.

Ia menjelaskan, penghargaan juga diberikan karena selama ini petani garam di daerah itu mempunyai teknologi tepat guna dilakukan oleh masyarakat secara aplikatif sehingga dapat peningkatan pendapatan.

"Hal itu dilakukan melalui kreativitas, efektivitas dan garam yang ada di wilayah itu sudah bisa dipasarkan baik di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.

Lebih lanjut, di kabupaten paling utara Pulau Dewata itu dengan garing panjang pantai mencapai 144 kilometer, banyak ditemukan petani garam masih menggunakan teknik tradisional. "Salah satu yang menonjol yang di Pemuteran itu," papar dia.

Selain itu, kata dia, kini kelompok tersebut telah mengembangkan garam piramida dengan menggunakan rumah plastik setelah mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Selanjutnya juga akan diajukan proposal ke KKP RI agar 2016 mendatang bisa mendapatkan rumah kaca, rumah kemasan dan rumah produksi garam.

Dikatakan, rumah kaca untuk memproduksi garam piramida untuk membuat kemasan yang menarik sehingga harga jual di pasaran menjadi lebih maksimal," kata I Nyoman Sutrisna. (NWD)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015