Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor daging dan ikan olahan senilai 3,78 juta dolar AS selama bulan Oktober 2015, meningkat 76,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya (September 2015) yang tercatat 2,14 juta dolar AS.

"Perolehan devisa yang meningkat signifikan itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya juga melonjak 41,75 persen, karena Oktober 2014 hanya mengantongi devisa 2,66 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, komoditas daging dan ikan olahan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 7,77 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 48,64 juta dolar AS selama bulan Oktober 2015, meningkat 21,49 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 40,03 juta dolar AS.

Pasaran Amerika Serikat menyerap paling banyak ekspor daging dan ikan olahan dari Bali yakni mencapai 79,70 persen dan Taiwan hanya 1,09 persen. Sedangkan sisanya 19,21 persen diserap oleh berbagai negara lainnya.

Panasunan Siregar menambahkan, produk ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan Provinsi Bali yang mampu memberikan kontribusi sebesar 17,80 persen dari total ekspor Bali.

Menyusul produk perhiasan (permata) 17,80 persen, produk pakaian jadi bukan rajutan 11,26 persen, produk kayu, barang dari kayu 8,73 persen serta produk prabot dan penerangan rumah tangga 8,24 persen, ujar Panasunan Siregar.

Terobosan dan gebrakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terhadap kapal-kapal illegal yang beroperasi menangkap ikan di perairan Indonesia membuahkan hasil yang signifikan bagi pengusaha sektor perikanan Bali.

Komoditas perikanan tangkap mengalami kenaikan harga antara lain ikan lemuru dan tuna serta perikanan budidaya meliputi ikan nila, patin dan gurami. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015