Semarapura (Antara Bali) - Pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp13 miliar guna membiayai penataan kembali bekas peninggalan kerajaan Klungkung, Bali, yang direncanakan dilaksanakan dalam tiga tahun, 2011-2013.

"Rencana panataan bekas kerajaan itu akan dilakukan oleh pihak Satker PU Bali. Kita sudah tandatangani nota kesepakatan dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi itu," kata Kepala Bapelda Klungkung AA Ngurah Agung, Jumat.

Dijelaskan, penataan sejumlah areal dan bekas bangunan kerajaan itu rencananya dimulai dari perempatan sebeleh timur Mapolres Klungkung sampai dengan Desa Gelgel.

Penataan awal akan dilakukan dengan pekerjaan papingngisasi di kawasan tersebut. Kemudian perbaikan kawasan Wisata Kerta Gosa dan "pemedal agung" atau gapura tempat masuk tradisional.

"Tembok Kerta Gosa yang ada sekarang ini terlalu tinggi, nantinya akan kita sesuaikan menjadi lebih pendek, namun tanpa menghilangkan keasliannya," ujarnya.

Hal itu dilakukan agar pemandangan ke obyek tersebut bisa terlihat dari luar. Pelaksanaan penataan secara fisik direncanakan dimulai awal 2011.

Ngurah Agung berharap program penataan hingga 2014 dengan rencana anggaran keseluruhan Rp13 miliar itu bisa mencukupi. "Tahun depan anggaran dari pusat ditargetkan cair Rp1,5 miliar," katanya.

Sementara Pemkab Klungkung akan menambahkan Rp300 juta. "Anggaran itu akan dipergunakan untuk penataan awal, di antaranya untuk pekerjaan papingisasi di beberapa titik kawasan," ujarnya.

Menurut Dia, bentuk bangunan di sepanjang kawasan itu juga akan ditata sedemikian rupa. Selain itu juga akan dibagun beberapa fasilitas seperti panggung terbuka.

Bahkan kantor PT Telkom yang ada di kawasan penataan, jelas Ngurah Agung, juga akan dilakukan pendekatan untuk diminta direnovasi atau dipindahkan.

Untuk itu pihaknya mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sementara di Gelgel jalan masuk ke Merajan Gelgel juga akan ditata menjadi lebih bagus.

"Kita ingin mewujudkan kota tua peninggalan kerajaan Klungkung ini akan lebih tertata dan bisa dijual kepada wisatawan," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010