Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kabupaten se-Bali menggelar peringatan hari HIV/AIDS sedunia di Gedung Mr I Ketut Pudja, Kabupaten Buleleng, Selasa.
Selain melibatkan kalangan birokrasi di Pulau Dewata, acara tersebut juga diikuti sejumlah siswa siswi kelompok siswa peduli AIDS (KSPAN) yang ada di Kabupaten Buleleng.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian, Ketut Wija mengatakan, pihaknya mencatat penderita HIV/AIDS di Pulau Dewata mencapai 12.667 orang dimana data kasus mencapai sekitar 120 kasus per bulannya.
Ia menjelaskan, penularannya tidak hanya pada kelompok beresiko seperti pegawai seks komersial (PSK), homo seksual dan lain lain tetapi juga merambah ibu rumah tangga dan anak anak," imbuhnya.
"Selain itu, dari data yang ada, sekitar 80 persen pengidap HIV/AIDS adalah usia produktif yaitu 14 sampai 49 tahun, sedangkan pada balita sudah mencapai tiga persen," papar dia.
Bukan hanya itu saja, Wija memaparkan, mayoritas kasus HIV/AIDS menimpa kalangan muda di SMP sampai SMA serta kelompok kerja," "Ini yang cukup memprihatinkan disamping beberapa disebarkan melalui jarum suntik, seks bebas dan penularan dari ibu ke anak," imbuhnya.
Untuk itu, kata dia, Pemprov Bali kini mengambil langkah langkah strategis penanggulangan penyakit paling mematikan di dunia itu "Salah satunya dengan menekankan pada rakor bupati/wali kota se Bali beberapa waktu lalu agar anggaran penanggulangan HIV/AIDS ditingkatkan," kata dia.
Di sisi lain, ia berpesan agar kegiatan di sekolah sekolah di seluruh Bali digalakan lagi, selain meningkatkan peran kader desa di masing masing kabupaten.
"Kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dalam hal memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat utamanaya generasi muda,"
Wija menambahkan, pihaknya percaya dengan memberikan pemahaman sejak dini kepada kalangan generasi muda diyakini mempu menekan penyebaran HIV/AIDS secara umum.
"Kami berharap berbagai program antisipasi dan penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan maksimal sehingga mendukung program Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara)," demikian Wija. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Selain melibatkan kalangan birokrasi di Pulau Dewata, acara tersebut juga diikuti sejumlah siswa siswi kelompok siswa peduli AIDS (KSPAN) yang ada di Kabupaten Buleleng.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian, Ketut Wija mengatakan, pihaknya mencatat penderita HIV/AIDS di Pulau Dewata mencapai 12.667 orang dimana data kasus mencapai sekitar 120 kasus per bulannya.
Ia menjelaskan, penularannya tidak hanya pada kelompok beresiko seperti pegawai seks komersial (PSK), homo seksual dan lain lain tetapi juga merambah ibu rumah tangga dan anak anak," imbuhnya.
"Selain itu, dari data yang ada, sekitar 80 persen pengidap HIV/AIDS adalah usia produktif yaitu 14 sampai 49 tahun, sedangkan pada balita sudah mencapai tiga persen," papar dia.
Bukan hanya itu saja, Wija memaparkan, mayoritas kasus HIV/AIDS menimpa kalangan muda di SMP sampai SMA serta kelompok kerja," "Ini yang cukup memprihatinkan disamping beberapa disebarkan melalui jarum suntik, seks bebas dan penularan dari ibu ke anak," imbuhnya.
Untuk itu, kata dia, Pemprov Bali kini mengambil langkah langkah strategis penanggulangan penyakit paling mematikan di dunia itu "Salah satunya dengan menekankan pada rakor bupati/wali kota se Bali beberapa waktu lalu agar anggaran penanggulangan HIV/AIDS ditingkatkan," kata dia.
Di sisi lain, ia berpesan agar kegiatan di sekolah sekolah di seluruh Bali digalakan lagi, selain meningkatkan peran kader desa di masing masing kabupaten.
"Kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dalam hal memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat utamanaya generasi muda,"
Wija menambahkan, pihaknya percaya dengan memberikan pemahaman sejak dini kepada kalangan generasi muda diyakini mempu menekan penyebaran HIV/AIDS secara umum.
"Kami berharap berbagai program antisipasi dan penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan maksimal sehingga mendukung program Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara)," demikian Wija. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015