Denpasar (Antara Bali) - Para calon haji (calhaj) asal Lombok, NTB tampak pasrah gagal berangkat ke Tanah Suci, namun mereka meminta semua biaya BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) plus yang sudah dibayarkan agar dikembalikan.

"Intinya, kami sepakat meminta penyelenggara BPIH (d/h ONH) Plus mengembalikan semua uang yang telah kami bayarkan," ujar salah seorang calhaj, Suntaram, Rabu.

Hal itu sesuai kesepakatan dalam pertemuan yang digelar para calhaj di hotel tempatnya menginap di Hotel Viking, Denpasar.

Dalam kesempatan itu, satu persatu calhaj menyampaikan sikap terhadap persoalan yang mereka hadapi terkait gagalnya pergi ke Mekkah Al Mukarromah.

Hingga kini, mereka masih berharap bisa menunaikan ibadah haji terlebih para calhaj yang rata-rata berusia lanjut itu sudah menggelar acara selamatan (tasyukuran) di kampung.

Hanya saja, setelah dipastikan sendiri oleh pimpinan PT Dasa Utama H Dadang Alchatieb bahwa visa keberangkatan gagal diperoleh di kedutaan, sehingga mereka hanya bisa pasrah.

Muncul juga keinginan mereka untuk menempuh jalur hukum, karena merasa menjadi korban penipuan.

Hanya saja, untuk sementara akan memilih jalur negosiasi guna memastikan bahwa uang BPIH bisa dikembalikan.

Salah seorang perwakilan calhaj langsung menelepon kepada H Dadang (pimpinan Dasa Wisata) untuk meminta pertanggungjawaban atas kegagalan rombongan asal Lombok pergi ke Tanah Suci.

Saat percakapan lewat telepon berlangsung, pimpinan Dasa Wisata H Dadang masih berada di Jakarta, para calhaj lainnya menyimak pembicaraan guna mengetahui langsung bagaimana sikap agen ONH Plus tersebut.

"Kami masih menunggu di Bali, katanya Pak Dadang akan ke Bali, Kamis (11/11) dan berjanji mengembalikan semua biaya ONH, termasuk kepulangan ke Lombok," kata Suntaram yang akrab disapa Pak Cuk ini.

Setelah mendapat penjelasan bahwa pihak penyelenggara haji nonkuota ini siap bertanggung jawab dengan mengembalikan biaya ONH, para calhaj sedikit lega dan akhirnya kembali ke kamar masing-masing.

Hingga kini, belum diperoleh konfirmasi dari pihak PT Dasa Utama terkait masalah tersebut.

Meski para calhaj ingin segera pulang kampung, namun terpaksa bertahan di Bali untuk bertemu dengan agen penyelenggara guna meminta uang untuk BPIH Plus tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010