Semarapura (Antara Bali) - Roy Ogi (36) dilaporkan hilang saat menyelam mendampingi sejumlah wisatawan asal Italia di perairan Atuh, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Pemandu wisata warga Perumahan Siligita, Nusa Dua, Kabupaten Badung itu, dilaporkan hilang sejeka menyelam bersama empat wisatawan asal Italia, Selasa (9/11) dan hingga Rabu belum diketahui nasibnya.
"Kami belum bisa menjelaskan, apakah korban masih hidup atau terseret arus air dan meninggal dunia. Kami masih harus melakukan pencarian dan penyelidikan," kata Kapolsek Nusa Penida AKP Made Sudartawan.
Ia mengakui adanya laporan terkait kasus tenggelamnya seorang "guide" saat bertugas memandu wisatawan asal Italia ketika melakukan diving atau penyelaman di kawasan Atuh itu.
Sesuai laporan, hari itu korban Ogi berangkat mendampingi tamu wisatawan mancanegara itu dengan menumpang kapal cepat atau speedboat dari perairan Benoa, Kota Denpasar, menuju Nusa Penida.
Speedboat itu, jelas Sudartawan, membawa sembilan orang, terdiri empat wisatawan asal Italia, dua orang pemandu termasuk Ogi, dan tiga orang anak buah kapal (ABK).
Setelah sampai di perairan Atuh, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Nusa Penida, Selasa (9/11) siang, korban bersama tamunya melakukan diving atau penyelaman.
"Seusai melakukan diving, keempat wisatawan muncul ke permukaan laut, namun Ogi yang lama ditunggu tidak juga menampakkan diri," jelasnya.
Sehari ditunggu, kata Sudartawan, korban tidak juga muncul dan tanpa ada pihak lain yang mengetahui keberadaannya. Karena itu, anggota rombongan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Nusa Penida.
Kapolsek Sudartawan berharap dapat segera menemukan keberadaan Ogi, sehingga ada kejelasan mengenai nasibnya, apakah benar-benar tenggelam terseret arus laut atau karena hal lain.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Pemandu wisata warga Perumahan Siligita, Nusa Dua, Kabupaten Badung itu, dilaporkan hilang sejeka menyelam bersama empat wisatawan asal Italia, Selasa (9/11) dan hingga Rabu belum diketahui nasibnya.
"Kami belum bisa menjelaskan, apakah korban masih hidup atau terseret arus air dan meninggal dunia. Kami masih harus melakukan pencarian dan penyelidikan," kata Kapolsek Nusa Penida AKP Made Sudartawan.
Ia mengakui adanya laporan terkait kasus tenggelamnya seorang "guide" saat bertugas memandu wisatawan asal Italia ketika melakukan diving atau penyelaman di kawasan Atuh itu.
Sesuai laporan, hari itu korban Ogi berangkat mendampingi tamu wisatawan mancanegara itu dengan menumpang kapal cepat atau speedboat dari perairan Benoa, Kota Denpasar, menuju Nusa Penida.
Speedboat itu, jelas Sudartawan, membawa sembilan orang, terdiri empat wisatawan asal Italia, dua orang pemandu termasuk Ogi, dan tiga orang anak buah kapal (ABK).
Setelah sampai di perairan Atuh, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Nusa Penida, Selasa (9/11) siang, korban bersama tamunya melakukan diving atau penyelaman.
"Seusai melakukan diving, keempat wisatawan muncul ke permukaan laut, namun Ogi yang lama ditunggu tidak juga menampakkan diri," jelasnya.
Sehari ditunggu, kata Sudartawan, korban tidak juga muncul dan tanpa ada pihak lain yang mengetahui keberadaannya. Karena itu, anggota rombongan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Nusa Penida.
Kapolsek Sudartawan berharap dapat segera menemukan keberadaan Ogi, sehingga ada kejelasan mengenai nasibnya, apakah benar-benar tenggelam terseret arus laut atau karena hal lain.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010