Denpasar (Antara Bali) - Kebanyakan maskapai penerbangan lain yang berbasis kebijakan low cost airline biasanya merupakan anak perusahaan dari maskapai besar, dan memang kita bisa menyebut beberapa nama yang bergerak di bidang penjualan tiket penerbangan murah. Kendati demikian, di sini kita akan memfokuskan diri pada Sriwijaya Air yang merupakan perusahaan swasta murni yang memutuskan untuk bergerak di bisnis penerbangan. Tiket pesawat Sriwijaya Air biasanya dijual dalam dua jenis kelas, yakni Eksekutif dan Bisnis. Segmen yang ditawarkan oleh Sriwijaya Air adalah full-service, yakni standar pelayanan penerbangannya hadir dengan fasilitas lebih untuk kelas Eksekutif. Sebagai contoh, Sriwijaya Air menawarkan seat pitch sebesar 31inch, inflight snack, airport lounge, welcome drink, private car, priority baggage, bagasi sebanyak 20 kilogram, serta layanan lebih lainnya untuk para penumpang kelas Eksekutif.

Lebih jauh lagi, Sriwijaya boleh disebut sebagai maskapai unik oleh karena kepemilikan inflight shop yang sangat lengkap dan menawarkan berbagai macam buah tangan buatan langsung dari Sriwijaya Air maupun merk terkenal lain. Jadi pada dasarnya Sriwijaya Air menerapkan model bisnis di mana penumpang tidak sekedar terbang, melainkan mendapatkan kesempatan untuk menikmati suguhan lain yang semarak dan berkualitas. Sampai saat ini, maskapai tersebut disebut-sebut sebagai maskapai terbesar ketiga di Indonesia, dan juga merupakan maskapai yang memiliki standar keamanan tinggi. Dilihat sepintas, nama Sriwijaya Air terdengar memiliki makna filosofis. Dan ini tidaklah salah. Maskapai tersebut didirikan dengan tujuan untuk mempersatukan seluruh kawasan di Nusantara. Nafas tujuan ini selaras dengan misi kerajaan tua seperti Sriwijaya yang dulu berbasis di kota Palembang. Misi inilah yang kemudian ditarik ke zaman yang lebih kekinian, dan Sriwijaya Air adalah hasilnya.

Sejarah Awal: Hanya Berbekal Satu Jenis Pesawat

Dalam sejarahnya, Sriwijaya Air mulai eksis sejak tahun 2003. Adalah Chandra Lie, seorang pengusaha asal Pangkalpinang, yang ikut mendirikan maskapai tersebut. Ketika itu sang pengusaha memulainya hanya dengan modal sebuah pesawat Boeing tipe 737-200. Waktu itu, penerbangan pertama Sriwijaya Air dimulai pada 10 November 2013; rute yang ditempuh adalah Jakarta sampai Pangkalpinang. Seiring dengan perjalanan waktu, Sriwijaya berkembang pesat, hingga mampu mengoperasikan 40 pesawat yang menempuh rute ke seluruh Indonesia. Selain mengoperasikan perusahaan utama, Sriwijaya Air juga memiliki sebuah anak maskapai bernama NAM Air. Sampai saat ini, Sriwijaya Air tergolong maskapai yang berkembang sangat pesat. Kini maskapai tersebut telah mengoperasikan berbagai jenis pesawat, termasuk Boeing 737-800, Boeing 737-500, Boeing 737-400, dan Boeing 737-300.

Rute yang Dilayani

Sebagai maskapai yang melayani penerbangan domestik, Sriwijaya Air melayani penumpang yang ingin menuju rute-rute populer seperti Jakarta, Yogyakarta, Medan, Padang Makassar, Bandung, Surabaya, Bali (khususnya kota Denpasar). Selain rute yang populer, Sriwijaya Air juga melayani banyak rute lain, termasuk ke wilayah Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua. Malaysia dan Bangladesh juga adalah rute yang dilayani maskapai tersebut.

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Tiket

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebelum membeli tiket pesawat Sriwijaya Air. Pertama, ada beberapa jenis tiket, yang dibagi berdasarkan kelas tertentu, seperti U, O, X, E, G, V, T, Q, I, D, C, dan seterusnya. Penumpang diperbolehkan mengganti rute, hanya jika mereka memegang tiket kelas U, O, X, E, G, V; di luar itu, pergantian rute tidak diizinkan. Penggantian rute hanya bisa dilakukan jika tiket masih berlaku. Untuk pemesanan sendiri atau cek tiket pesawat ada banyak sekali pilihan yang bisa Anda gunakan, Traveloka adalah salah satunya yang biasa gencar memberikan promo tiket dimana promo tersebut bisa Anda gunakan untuk berhemat ketika membeli tiket. (ADV/ADT)

Pewarta:

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015