Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Muktamar ke-29 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Istana Wapres, Jakarta, Rabu yang salah satu agendanya membahas pergantian kepengurusan organisasi.

"Dalam menghadapi muktamar yang ke-29 ini tentu kita semua mempunyai banyak harapan sekaligus tentu tantangan karena banyak masalah yang dihadapi bangsa ini," kata JK dalam pidato pembukaan muktamar.

JK dalam pidatonya menyinggung sejumlah masalah dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam memperbaiki sektor kesehatan di Indonesia.

Menurut Wapres, beberapa hal yang mempengaruhi sektor kesehatan di Indonesia mempunyai banyak sisi, antara lain perihal layanan, keuangan, infrastruktur dan politik.

Sektor jaminan kesehatan menjadi hal yang amat penting sehingga sering menjadi janji dalam kampanye pemimpin di daerah dan pusat, jelas JK. "Masalah seperti yang dibicarakan tadi adalah sebenarnya kita tahu yaitu masalah sistem kesehatan. Kita tahu, tapi kita sulit melaksanakannya secara utuh," jelas Wapres.

Sistem yang berlaku dalam jaminan kesehatan di Indonesia adalah melalui layanan primer yang dimulai dari laporan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), lalu ke rumah sakit daerah dan masuk ke spesialis.

Selain itu, tantangan lain yang harus diselesaikan adalah perbandingan jumlah pelayan kesehatan seperti dokter dengan pasien belum seimbang di sejumlah daerah di Indonesia.Wapres menjelaskan sejumlah tantangan itu harus diselesaikan oleh pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya.

Sementara itu, Ketua PB IDI dr Zaenal Abidin dalam sambutannya mengatakan muktamar IDI ke-29 akan diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara dan dihadiri oleh para pengurus organisasi kesehatan di Indonesia.

Penyelenggaraan Muktamar akan menetapkan AD/ART, pedoman pokok serta garis besar haluan organisasi dan kebijakan nasional serta proker IDI. Tema yang akan diangkat dalam muktamar tersebut adalah "Peran IDI dalam Peningkatan Layanan Kesehatan Terstruktur di Era Jaminan Kesehatan Nasional". (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015