Kuta (Antara Bali) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendorong koperasi di Indonesia untuk "go international" atau melebarkan sayap hingga ke mancanegara.
"Yang harus dilakukan adalah mereformasi total koperasi," katanya saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Koperasi Nasional dengan PT Daruga dalam Kovensi Harley Owners Group (HOG) di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, saat ini pihaknya menerapkan tiga strategi yakni dengan berani membubarkan sekitar 62 ribu koperasi tidak aktif di seluruh Indonesia dan membuat data base keberadaan koperasi.
Selain itu, kini koperasi yang aktif yang mencapai sekitar 147 ribu, ucap dia, dilengkapi dengan nomor induk koperasi dalam jaringan atau "online" dan ketiga melalui pengembangan koperasi.
Upaya tersebut dilakukan guna menghadapi persaingan internasional dengan menekankan kualitas koperasi bukan kuantitas.
"Kita harus merubah orientasi dari yang menekankan kuantitas menjadi kualitas," imbuh mantan Wakil Gubernur Bali itu.
Pihaknya menargetkan untuk mengejar kesuksesan sejumlah negara yang berhasil menjadikan koperasinya menjadi raja di luar negeri.
Ia menyontohkan hampir 60 persen pasar swalayan di Singapura merupakan bentukan koperasi.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa 69 pendapatan domestik bruto negara Denmark berasal dari koperasi dan perusahaan yang menjual perangkat rumah tangga yakni ACE Hardware juga merupakan koperasi yang banyak memiliki cabang di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya mendukung koperasi dalam negeri untuk "go internasional" salah satunya Koperasi Kospin Jasa di Pekalongan yang membuka cabang di Malaysia.
"Tidak bisa lagi banyak koperasi tetapi tidak berkualitas. Kami akan coba, koperasi yang bagus akan `go internasional` seperti Koperasi Kospin Jasa di Pekalongan yang membuka cabang di Malaysia," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi adanya kerja sama antara Koperasi Nasional yang banyak menaungi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia dengan PT Daruga selaku vendor yang menjembatani pasokan kebutuhan pernak-pernik Harley Davidson Motor Company (HDMC) melalui UMKM.
"Ke depan, koperasi harus berkualitas. Kalau tidak, kita tidak bisa mengikuti persaingan internasional," imbuhnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Yang harus dilakukan adalah mereformasi total koperasi," katanya saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Koperasi Nasional dengan PT Daruga dalam Kovensi Harley Owners Group (HOG) di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, saat ini pihaknya menerapkan tiga strategi yakni dengan berani membubarkan sekitar 62 ribu koperasi tidak aktif di seluruh Indonesia dan membuat data base keberadaan koperasi.
Selain itu, kini koperasi yang aktif yang mencapai sekitar 147 ribu, ucap dia, dilengkapi dengan nomor induk koperasi dalam jaringan atau "online" dan ketiga melalui pengembangan koperasi.
Upaya tersebut dilakukan guna menghadapi persaingan internasional dengan menekankan kualitas koperasi bukan kuantitas.
"Kita harus merubah orientasi dari yang menekankan kuantitas menjadi kualitas," imbuh mantan Wakil Gubernur Bali itu.
Pihaknya menargetkan untuk mengejar kesuksesan sejumlah negara yang berhasil menjadikan koperasinya menjadi raja di luar negeri.
Ia menyontohkan hampir 60 persen pasar swalayan di Singapura merupakan bentukan koperasi.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa 69 pendapatan domestik bruto negara Denmark berasal dari koperasi dan perusahaan yang menjual perangkat rumah tangga yakni ACE Hardware juga merupakan koperasi yang banyak memiliki cabang di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya mendukung koperasi dalam negeri untuk "go internasional" salah satunya Koperasi Kospin Jasa di Pekalongan yang membuka cabang di Malaysia.
"Tidak bisa lagi banyak koperasi tetapi tidak berkualitas. Kami akan coba, koperasi yang bagus akan `go internasional` seperti Koperasi Kospin Jasa di Pekalongan yang membuka cabang di Malaysia," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi adanya kerja sama antara Koperasi Nasional yang banyak menaungi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia dengan PT Daruga selaku vendor yang menjembatani pasokan kebutuhan pernak-pernik Harley Davidson Motor Company (HDMC) melalui UMKM.
"Ke depan, koperasi harus berkualitas. Kalau tidak, kita tidak bisa mengikuti persaingan internasional," imbuhnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015