Denpasar (Antara Bali) - Adanya kunjungan Wakil Presiden India Hamid Ansari beberapa hari di Bali dapat dipastikan akan memberikan dampak positif sehingga masyarakat negeri itu semakin tertarik untuk datang berlibur di Pulau Dewata.
"Sekarang saja turis India mulai ramai ke Bali, apalagi Wapresnya setelah dari sini akan menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Pulau Dewata," kata Praktisi Pariwisata Bali Made Sudana di Denpasar, Sabtu.
Apalagi Wakil Presiden India, Hamid Ansari dan rombongan sempat mengunjungi objek wisata Pura Tanah Lot salah satu ikon pariwisata Indonesia dan spontan menawarkan agar kawasan ini menjadi tempat pengambilan film dari India, kata Sudana.
Secara naluri, manusia berkeinginan mengetahui sesuatu yang ada kesamaan budaya yang didasari perkembangan Agama Hindu antara yang ada di negara asalnya yakni India dengan yang tumbuh dan berkembang di daerah Bali.
Di samping itu, munculnya pusat-pusat kebudayaan India dengan praktek Yoga, serta mendatangkan pelatih dari negeri seberang itu, otomatis akan mampu memberikan informasi tentang budaya Bali setelah mereka kembali ke India.
Made Sudana mengatakan, kondisi itu merupakan salah satu jumlah turis dari negeri India itu semakin ramai datang berkunjung ke Bali, seperti yang dicatat oleh Dinas Pariwisata daerah ini dengan angka kunjungan yang tumbuh menggembirakan.
Dinas Pariwisata mencatat kedatangan turis India ke Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2015 sebanyak 81.039 orang, naik 27,07 persen dari periode yang sama 2014 hanya tercatat 63.775 orang dan kondisi itu pula menjadikan India negara 12 besar pemasok turis ke daerah ini.
Sangat masuk akal jika turis India semakin banyak datang berlibur ke Pulau Dewata, tentu berkat adanya persamaan budaya yang berlandaskan agama Hindu, di samping upaya promosi pariwisata yang pernah dilakukan pemerintah Provinsi Bali ke India.
Made Sudana mengatakan, adanya hubungan baik yang ditandai dengan saling mengunjungi para pejabat tinggi kedua negara ini, maka diharapkan akan menambah gairah bagi rakyat yang berpenghasilan tinggi di India datang berlibur ke Pulau Dewata.
Sementara masyarakat Bali, juga semakin banyak melakukan perjalanan wisata dengan tujuan utama ke Sungai Gangga di India, maka akan terjadi kumunikasi di antara kedua masyarakat yang menganut paham Hindu.
Kondisi inilah salah satu faktor para tokoh spiritual asal India tentu banyak dengan pengikutnya datang melakukan perjalanan suci ke Pulau Dewata, salah satu daerah pusat Hindu di Indonesia dan adanya rasa kedekatan itulah mereka (turis-red) merasa aman, dan nyaman selama di Pulau Dewata, demikian Made Sudana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sekarang saja turis India mulai ramai ke Bali, apalagi Wapresnya setelah dari sini akan menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Pulau Dewata," kata Praktisi Pariwisata Bali Made Sudana di Denpasar, Sabtu.
Apalagi Wakil Presiden India, Hamid Ansari dan rombongan sempat mengunjungi objek wisata Pura Tanah Lot salah satu ikon pariwisata Indonesia dan spontan menawarkan agar kawasan ini menjadi tempat pengambilan film dari India, kata Sudana.
Secara naluri, manusia berkeinginan mengetahui sesuatu yang ada kesamaan budaya yang didasari perkembangan Agama Hindu antara yang ada di negara asalnya yakni India dengan yang tumbuh dan berkembang di daerah Bali.
Di samping itu, munculnya pusat-pusat kebudayaan India dengan praktek Yoga, serta mendatangkan pelatih dari negeri seberang itu, otomatis akan mampu memberikan informasi tentang budaya Bali setelah mereka kembali ke India.
Made Sudana mengatakan, kondisi itu merupakan salah satu jumlah turis dari negeri India itu semakin ramai datang berkunjung ke Bali, seperti yang dicatat oleh Dinas Pariwisata daerah ini dengan angka kunjungan yang tumbuh menggembirakan.
Dinas Pariwisata mencatat kedatangan turis India ke Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2015 sebanyak 81.039 orang, naik 27,07 persen dari periode yang sama 2014 hanya tercatat 63.775 orang dan kondisi itu pula menjadikan India negara 12 besar pemasok turis ke daerah ini.
Sangat masuk akal jika turis India semakin banyak datang berlibur ke Pulau Dewata, tentu berkat adanya persamaan budaya yang berlandaskan agama Hindu, di samping upaya promosi pariwisata yang pernah dilakukan pemerintah Provinsi Bali ke India.
Made Sudana mengatakan, adanya hubungan baik yang ditandai dengan saling mengunjungi para pejabat tinggi kedua negara ini, maka diharapkan akan menambah gairah bagi rakyat yang berpenghasilan tinggi di India datang berlibur ke Pulau Dewata.
Sementara masyarakat Bali, juga semakin banyak melakukan perjalanan wisata dengan tujuan utama ke Sungai Gangga di India, maka akan terjadi kumunikasi di antara kedua masyarakat yang menganut paham Hindu.
Kondisi inilah salah satu faktor para tokoh spiritual asal India tentu banyak dengan pengikutnya datang melakukan perjalanan suci ke Pulau Dewata, salah satu daerah pusat Hindu di Indonesia dan adanya rasa kedekatan itulah mereka (turis-red) merasa aman, dan nyaman selama di Pulau Dewata, demikian Made Sudana. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015