Denpasar (Antara Bali) - Buronan interpol asal India Ranjedra Sadashiv Nikalje (56) alias Chhota Rajan dibawa pasukan bersenjata lengkap menuju sebuah mobil barak kuda dengan pengawalan ketat petugas brimob Polda Bali, Kamis malam.

Dari iring-iringan mobil tersebut, rencananya buron interpol ini akan dibawa menuju Base Ops Ngurah Rai, Denpasar.

"Sampai di Base Ops Ngurah Rai tersangka rencananya akan diterbangkan ke India menggunakan pesawat khusus dari pemerintahan India," kata National Criminal Bureau, Kasubag Bantuan Internasional, Interpol Indonesia, AKBP Ahmad Yanuar Insan di Polda Bali, Kamis malam.

Ia mengatakan, setelah bandara Ngurah Rai dibuka kembali pasca "lumpuh" akibat abu vulkanik erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat tersangka Ranjedra Sadashiv Nikalje langsung dideportasi.

"Ada pesawat khusus yang memang membawa Ranjedra Sadashiv Nikalje ke India. Pesawat itu milik pemerintahan di sana," ujar AKBP Ahmad Yanuar Insan.

Pihaknya hingga kini belum mengetahui jam berapa buronan India yang tertangkap di Bali itu itu akan diberangkatkan.

"Kami masih menunggu informasi dari pihak bandara. Keberangkatanya ini tergantung cuaca,"ujarnya.

Pasca-penangkapan yang dilakukan tim gabungan Polresta Denpasar dan Imigrasi Ngurah Rai, Minggu (25/10), di ketahui pria berusia 56 tahun itu merupakan buron kasus pembunuhan.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto sebelumnya mengatakan, penangkapan terhadap tersangka berawal dari informasi interpol Indonesia telah menerima berita dari interpol Canberra tentang adanya tersangka rednotice atas nama Ranjedra Sadashiv Nikalje berangkat dari Sydney (Australia ) jam 10.00 waktu setempat dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA715 ke Denpasar, Bali diperkirakan mendarat pukul 13.15 waktu setempat.

"Paspor nomer G9273860 surat perintah penangkapan sudah diterbitkan di India pada tanggal 12 oktober 1994 atas nama tersangka. 9 Juli 1995 interpol rednotice no. A-360/7-1995 telah diterbitkan. Tersangka sebagai otak pembunuhan terhadap 15 - 20 kali pembunuhan di India," kata Kabid Humas Polda Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015