Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan,
pemberian gelar pahlawan kepada sejumlah warga negara Indonesia
merupakan suatu kepantasan yang ditempuh pemerintah.
"Itu diputuskan melalui usulan dari daerah-daerah untuk siapa yang pantas menjadi pahlawan nasional sesuai kriteria yang ada," kata Kalla, saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, terkait penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional 2015.
Menurut dia, pemerintah Indonesia setiap tahun rutin memberikan gelar pahlawan kepada tokoh masyarakat yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara.
"Ya inikan rutin menjelang 10 November," jelas Kalla.
Tahun ini, yang mendapat penganugerahan gelar terhormat dari pemerintah itu adalah mantan ketua PB Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo, pahlawan perang Puputan Bali yang juga Raja Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pendiri Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi M Jasin, inisiator Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Sulawesi Utara, Bernard Wilhem Lapian, dan pendiri Kosgoro, Mas Isman. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Itu diputuskan melalui usulan dari daerah-daerah untuk siapa yang pantas menjadi pahlawan nasional sesuai kriteria yang ada," kata Kalla, saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, terkait penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional 2015.
Menurut dia, pemerintah Indonesia setiap tahun rutin memberikan gelar pahlawan kepada tokoh masyarakat yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara.
"Ya inikan rutin menjelang 10 November," jelas Kalla.
Tahun ini, yang mendapat penganugerahan gelar terhormat dari pemerintah itu adalah mantan ketua PB Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo, pahlawan perang Puputan Bali yang juga Raja Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pendiri Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi M Jasin, inisiator Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Sulawesi Utara, Bernard Wilhem Lapian, dan pendiri Kosgoro, Mas Isman. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015