![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://bali.antaranews.com/berita/80544/pink-beach-jadi-primadona-baru-wisatawan-mancanegara&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2015/10/20151029pink_beach.jpg&description="Pink Beach" Jadi Primadona Baru Wisatawan Mancanegara){kind=link}
Labuan Bajo (Antara Bali) - Pantai Merah Muda atau "Pink Beach" di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, kini menjadi primadona baru bagi wisatawan mancanegara karena memiliki keistimewaan yang khas dan langka di dunia.
"Saya suka pantai ini, warna pasirnya unik dan saya masih bisa melihat karang-karang beraneka warna," kata seorang wisatawan dari Singapura, Koh Poh Chai saat berlibur di "Pink Beach", kawasan Taman Nasional Komodo, NTT, Rabu.
Menurut pria yang bergelut di dunia pariwisata itu, selain warna pasirnya memikat dan pantainya yang jernih, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas wisata air seperti berenang dan snorkling atau melihat karang laut.
Meski sinar matahari begitu terik, namun air laut di kawasan pantai tersebut terasa dingin sehingga para wisatawan tidak bosan menikmati suasana pantai yang masih "perawan" itu.
Kawasan pantai itupun masih terjaga keasliannya karena letaknya yang tersembunyi dan tidak ada sarana akomodasi wisata yang dibangun di kawasan pantai dengan bukit savana dan berbatu tersebut.
Pink Beach dapat ditempuh sekitar tiga jam dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Wisatawan domestik maupun mancanegara biasanya datang dengan grup atau rombongan menyewa kapal cepat yang biasanya dilakukan setelah mereka mengunjungi hewan purba Komodo di Pulau Komodo.
Harga sewa kapal untuk sekali berlayar bervariasi tergantung ukuran kapal dan jumlah penumpangnya.
"Harganya bervariasi, misalnya untuk kapal motor berukuran sedang dengan penumpang sekitar delapan orang, bisa mencapai Rp10 juta untuk sekali berlayar," ucap Tahang, nahkoda salah satu kapal motor yang melayani pelayaran kawasan Pulau Komodo.
Selain itu, pantai tersebut juga menjadi rute favorit disinggahi wisatawan mancanegara yang mengikuti perjalanan wisata laut keliling Bali-Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur.
Pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Musharman Acoy menjelaskan bahwa keistimewaan pantai itu salah satunya karena warna merah muda pada pasir pantai tersebut.
Dia menjelaskan bahwa warna tersebut berasal dari karang berwarna merah yang banyak bertebaran di sekitar kawasan pantai.
"Butiran-butiran karang itu kemudian terhempas dibawa arus hingga ke bibir pantai sehingga pasir pantainya berwarna merah muda bercampur dengan pasir berwarna krem," ucapnya.
Kementerian Pariwisata melalui citra "Wonderful Indonesia", mengajak sejumlah agen perjalanan wisata dari beberapa negara di Asia untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Tanah Air, salah satunya di Nusa Tenggara Timur.
Para agen perjalanan wisata itu sebelumnya mengikuti eksebisi pariwisata yang digelar di Singapura, 21-23 Oktober 2015 dan Indonesia menjadi negara yang mengajak mereka menyusuri potensi wisata di Tanah Air.
Di provinsi itu, mereka mengekplorasi destinasi wisata di antaranya Danau Kelimutu, Desa Tradisional Bena, Taman Nasional Komodo dan "Pink Beach" serta beberapa destinasi lain.
Diharapkan melaui agen perjalanan wisata itu, destinasi wisata yang potensial tersebut bisa menjadi referensi bagi para wisatawan yang ingin berlibur di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya suka pantai ini, warna pasirnya unik dan saya masih bisa melihat karang-karang beraneka warna," kata seorang wisatawan dari Singapura, Koh Poh Chai saat berlibur di "Pink Beach", kawasan Taman Nasional Komodo, NTT, Rabu.
Menurut pria yang bergelut di dunia pariwisata itu, selain warna pasirnya memikat dan pantainya yang jernih, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas wisata air seperti berenang dan snorkling atau melihat karang laut.
Meski sinar matahari begitu terik, namun air laut di kawasan pantai tersebut terasa dingin sehingga para wisatawan tidak bosan menikmati suasana pantai yang masih "perawan" itu.
Kawasan pantai itupun masih terjaga keasliannya karena letaknya yang tersembunyi dan tidak ada sarana akomodasi wisata yang dibangun di kawasan pantai dengan bukit savana dan berbatu tersebut.
Pink Beach dapat ditempuh sekitar tiga jam dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Wisatawan domestik maupun mancanegara biasanya datang dengan grup atau rombongan menyewa kapal cepat yang biasanya dilakukan setelah mereka mengunjungi hewan purba Komodo di Pulau Komodo.
Harga sewa kapal untuk sekali berlayar bervariasi tergantung ukuran kapal dan jumlah penumpangnya.
"Harganya bervariasi, misalnya untuk kapal motor berukuran sedang dengan penumpang sekitar delapan orang, bisa mencapai Rp10 juta untuk sekali berlayar," ucap Tahang, nahkoda salah satu kapal motor yang melayani pelayaran kawasan Pulau Komodo.
Selain itu, pantai tersebut juga menjadi rute favorit disinggahi wisatawan mancanegara yang mengikuti perjalanan wisata laut keliling Bali-Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur.
Pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Musharman Acoy menjelaskan bahwa keistimewaan pantai itu salah satunya karena warna merah muda pada pasir pantai tersebut.
Dia menjelaskan bahwa warna tersebut berasal dari karang berwarna merah yang banyak bertebaran di sekitar kawasan pantai.
"Butiran-butiran karang itu kemudian terhempas dibawa arus hingga ke bibir pantai sehingga pasir pantainya berwarna merah muda bercampur dengan pasir berwarna krem," ucapnya.
Kementerian Pariwisata melalui citra "Wonderful Indonesia", mengajak sejumlah agen perjalanan wisata dari beberapa negara di Asia untuk mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Tanah Air, salah satunya di Nusa Tenggara Timur.
Para agen perjalanan wisata itu sebelumnya mengikuti eksebisi pariwisata yang digelar di Singapura, 21-23 Oktober 2015 dan Indonesia menjadi negara yang mengajak mereka menyusuri potensi wisata di Tanah Air.
Di provinsi itu, mereka mengekplorasi destinasi wisata di antaranya Danau Kelimutu, Desa Tradisional Bena, Taman Nasional Komodo dan "Pink Beach" serta beberapa destinasi lain.
Diharapkan melaui agen perjalanan wisata itu, destinasi wisata yang potensial tersebut bisa menjadi referensi bagi para wisatawan yang ingin berlibur di Indonesia. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015