Denpasar (Antara) - Bali meraup devisa sebesar 1,05 juta dolar AS dari ekspor kerajinan berbahan baku rotan selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015 merosot 72,75 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,86 juta dolar AS.

"Sedangkan untuk volume berkurang 24,28 persen dari 152.728 unit pada delapan bulan pertama 2014 menjadi 115.652 unit pada periode yang sama tahun 20215," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, andil kerajinan rotan masih kecil, hanya 0,34 persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 314,07 juta dolar AS selama delapan bulan pertama 2015.

Perajin Bali mengolah rotan menjadi mata dagangan ekspor antara lain berbentuk kursi, lemari, perabot rumah tangga, tempat tidur dan aneka jenis cendera mata yang unik dan menarik.

Made Suastika menambahkan, perajin Bali merancang mata dagangan dari bahan baku rotan dengan desain yang unik dan menarik, sehingga sangat diminati konsumen luar negeri.

Bali tidak memiliki kebun atau hutan yang memproduksi rotan, namun bahan baku untuk membuat berbagai jenis mata dagangan dan aneka jenis cendera mata itu sepenuhnya mendatangkan dari Sulawesi, Kalimantan, maupun Papua.

Perajin Bali juga memanfaatkan rotan untuk membuat aneka jenis cendera mata antara lain tas yang dikombinasikan dengan kulit sehingga mampu menambah perolehan devisa.

Kerajinan berbahan baku rotan merupakan salah satu dari 17 jenis kerajinan Bali yang menembus pasaran luar negeri.

Hasil kerajinan rotan yang menonjolkan unsur seni itu paling banyak diserap pasar Jepang 22,98 persen, disusul Amerika Serikat 17,88 persen, Singapura 1,11 persen, Prancis 7,21 persen, Australia 5,79 persen, Italia 5,08 persen, Inggris 4,64 persen, Spanyol 5,74 persen, dan Jerman 3,79 persen.

Sedangkan sisanya 25,79 persen diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia berkat komoditas tersebut mampu bersaing di pasaran ekspor. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015