Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Nyoman Suyasa mendesak pemerintah atau instansi terkait yang mengawasi pembangunan got dan trotoar sepanjang Jalan Gatot Subroto Denpasar untuk lebih tegas terhadap pemborong untuk memasang rambu-rambu lalu lintas.
"Saya amati pembongkaran dan perbaikan got sepanjang Jalan Gatot Subroto sangat minim rambu-rambu lalu lintas, sehingga sering sekali menjadi penyebab kemacetan lalu lintas dan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia menyarankan kepada instansi yang bertanggungjawab melakukan pengawasan perbaikan got dan trotoar tersebut memberi peringatan keras agar tidak mengabaikan pemasangan rambu-rambu lalu lintas tersebut.
"Rambu-rambu lalu lintas sangat penting dipasang ketika ada proyek besar, seperti proyek pembangunan got yang didanai miliaran rupiah itu," ucap politikus Partai Gerindra.
Menurut dia, proyek pembangunan got yang berada di ruang publik seharusnya keamanan menjadi prioritas utama, sehingga tidak sampai menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Pihak proyek harus memperhatikan permasalahan tersebut. Apalagi proyek tersebut sudah berjalan sekitar dua bulan lalu. Mestinya masalah kemacetan dan mengindari kecelakaan lalu lintas bisa diatasi sejak awal," ujarnya.
Wayan Nyana, seorang warga menyayangkan proyek dengan nilai miliaran rupiah tersebut terkesan asal-asalan, dan kurang memperhatikan keselamatan pengendara yang melewati jalan tersebut.
"Semestinya Dinas Pekerjaan Umum bisa memberi peringatan keras kepada pemborong untuk memberi pelindung yang kedalaman got mencapai 1,5 tersebut, agar tidak terjadi menyebabkan kecelakaan lalu lintas," katanya.
Nyana mengaku melihat langsung orang terperosok saat terselip berkendaraan di depan pertokoan Hardys. Karena got yang mengangang tersebut belum ditutupi oleh pemborong.
"Kalau sudah seperti ini, apa mau pihak pemborong trotoar dan got memberi jaminan? Toh juga tidak. Karena itu saya beharap segera menutup got dan memberi rambu-rambu lalu lintas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya amati pembongkaran dan perbaikan got sepanjang Jalan Gatot Subroto sangat minim rambu-rambu lalu lintas, sehingga sering sekali menjadi penyebab kemacetan lalu lintas dan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan," katanya di Denpasar, Sabtu.
Ia menyarankan kepada instansi yang bertanggungjawab melakukan pengawasan perbaikan got dan trotoar tersebut memberi peringatan keras agar tidak mengabaikan pemasangan rambu-rambu lalu lintas tersebut.
"Rambu-rambu lalu lintas sangat penting dipasang ketika ada proyek besar, seperti proyek pembangunan got yang didanai miliaran rupiah itu," ucap politikus Partai Gerindra.
Menurut dia, proyek pembangunan got yang berada di ruang publik seharusnya keamanan menjadi prioritas utama, sehingga tidak sampai menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Pihak proyek harus memperhatikan permasalahan tersebut. Apalagi proyek tersebut sudah berjalan sekitar dua bulan lalu. Mestinya masalah kemacetan dan mengindari kecelakaan lalu lintas bisa diatasi sejak awal," ujarnya.
Wayan Nyana, seorang warga menyayangkan proyek dengan nilai miliaran rupiah tersebut terkesan asal-asalan, dan kurang memperhatikan keselamatan pengendara yang melewati jalan tersebut.
"Semestinya Dinas Pekerjaan Umum bisa memberi peringatan keras kepada pemborong untuk memberi pelindung yang kedalaman got mencapai 1,5 tersebut, agar tidak terjadi menyebabkan kecelakaan lalu lintas," katanya.
Nyana mengaku melihat langsung orang terperosok saat terselip berkendaraan di depan pertokoan Hardys. Karena got yang mengangang tersebut belum ditutupi oleh pemborong.
"Kalau sudah seperti ini, apa mau pihak pemborong trotoar dan got memberi jaminan? Toh juga tidak. Karena itu saya beharap segera menutup got dan memberi rambu-rambu lalu lintas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015