Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi sepakat dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman, meningkatkan kerja sama bilateral RI-Malaysia dalam pertemuan Komisi Bersama untuk Kerja sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC).

"Malaysia adalah tetangga terdekat. Kita memiliki budaya dan sejarah yang serupa dan memiliki kepentingan dan masa depan yang sama," kata Menlu RI dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima, di Jakarta, Senin.

Pertemuan JCBC ke-14 antara Indonesia dan Malaysia pada tingkat Menteri Luar Negeri diselenggarakan di Kuala Lumpur pada Sabtu (10/10). Pertemuan itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang dan juga mempersiapkan pertemuan konsultasi tahunan antara Presiden RI dan Perdana Menteri Malaysia, yang direncanakan dilaksanakan pada awal 2016.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk melakukan intensifikasi kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perdagangan guna mencapai target perdagangan sebesar 30 miliar dolar AS pada 2015.

Mengingat Indonesia dan Malaysia merupakan dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan kerja sama industri kelapa sawit, termasuk dalam melawan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit, yang sering terjadi di pasar Eropa dan Amerika.

"Malaysia menyambut positif usul Indonesia untuk membentuk 'Council of Palm Oil Producer Countries' (CPOPCs) guna meningkatkan kerja sama antarprodusen dalam produksi dan promosi industri kelapa sawit," ujar Menlu Retno.

Kedua Menlu juga membahas isu pekerja migran Indonesia di Malaysia dan sepakat untuk bekerja sama dalam mengedepankan keselamatan, kesejahteraan dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia. Pada kesempatan itu, Menlu RI juga mengangkat isu terkait dengan hak pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Menlu Retno menyampaikan harapan agar kesepakatan antara Presiden RI dan PM Malaysia pada Februari 2015 mengenai hak pendidikan anak pekerja imigran Indonesia dapat ditindaklanjuti, termasuk pemberian izin pendirian "community learning center" (CLC). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Yuni Arisandy

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015