Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo berencana mengundang tiga prajurit yang mengangkat jenazah para pahlawan revolusi untuk bertemu beliau di Istana Negara.

"Saya kira suatu apresiasi dari presiden, karena tinggal tiga orang yang masih hidup dari semua yang terlibat dalam pengangkatan jenazah para pahlawan revolusi," kata Luhut di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut, ia sampaikan setelah mengikuti upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang dilangsungkan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Luhut mengatakan dirinya sangat tersentuh bahwa Presiden Jokowi sampai punya ide seperti itu, dan meminta kepada dirinya untuk mengatur ketiga prajurit tersebut agar bisa bertemu dengan Presiden di Istana.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga menyampaikan pihaknya belum membicarakan terkait proses rekonsiliasi untuk korban pelanggaran HAM 1965-1966. "Kami belum berbicara sampai situ karena membutuhkan waktu yang panjang, namun kami sedang cari formatnya yang bagus dan tidak menimbulkan kegaduhan," ucapnya.

Luhut juga mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada pikiran dari pemerintah untuk meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). "Saya katakan kepada presiden tidak ada pikiran untuk minta maaf, dan saya sudah berkali-kali katakan kita harus menatap ke depan, jangan melihat ke belakang lagi," ujar Luhut yang juga pernah menjabat Kepala Staf Kepresiden dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015