Sanur (Antara Bali) - Masyarakat pesisir di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, mengapresiasi perhatian Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Perikanan dan Kelautan di daerah itu yang sudah membantu menyediakan alat tangkap dan mesin kapal untuk nelayan setempat.

"Perhatian pemerintah kepada nelayan Mina Sari Asih cukup baik, namun kami mengharapkan adanya penambahan bantuan mesin kapal karena rata-rata usia mesin kapal yang dimiliki nelayan sudah usur," kata Ketua Kelompok Nelayan Mina Sari Asih, Ketut Sukarja di Denpasar, Jumat.

Ia menerangkan, dari jumlah 20 unit kapal jukung yang dimiliki kelompok nelayan setempat, rata-rata 16 mesin kapal (80 persen) sudah berusia delapan tahun yang dikhawatirkan saat digunakan untuk melaut akan mengalami kerusakan.

Untuk meremajakan mesin kapal itu, lanjut Sukarja kelompok nelayan setempat tidak memiliki dana untuk melakukan upaya itu sehingga mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah untuk pendanaan itu.

"Saya berharap pemerintah membantu peremajaan mesin kapal yang dimiliki kelompok nelayan Mina Sari Asih sehingga mengurangi resiko kerusakan mesin saar sedang melaut untuk mencari ikan," katanya.

Ia menerangkan, sejauh ini jumlah anggota kelompok nelayan Mina Sari Asih terdiri dari 39 orang anggota dengan jumlah kapal jukung yang dimiliki 20 unit yang masing-masing kapal memiliki satu mesin dengan kapasitas 15 PK.

"Apabila pemerintah membantu nelayan melakukan peremajaan mesin kapal itu, saya meyakini hasil produksi dan tangkapan ikan nelayan setempat akan semakin meningkat dengan berupaya melakukan penangkapan ikan hingga ke tengah laut," ujarnya.

Selain itu, pihaknya mengharapkan pemerintah mengakomodasi nelayan untuk alat komunikasi berupa HT, karena sering kali nelayan setempat sulit mendapatkan sinyal melalui telepon seluler saat terjadi masalah teknis pada mesin kapal saat sedang melaut sehingga saat meminta pertolongan kepada nelayan lainnya lebih mudah.

"Saat melaut, salah satu nelayan kami pernah mengalami kerusakan mesin saat di tengah laut, namun saat ingin meminta pertolongan kepada nelayan lainnya sangat sulit karena telepon seluler kami tidak mendapat sinyal sehingga dengan bantuan HT itu dapat berkomunikasi untuk meminta bantuan kepada nelayan pesisir," ujarnya.

Ia mengakui, memang untuk fasilitas alat komunikasi HT hanya diberikan kepada kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) di pesisir pantai itu, namun ia mengharapkan ada kebijakan untuk nelayan setempat mendapatkan bantuan alat komunikasi itu dari pemerintah.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015