Singaraja (Antara Bali) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali, Ketut Suwandhi mengatakan Kabupaten Gianyar ditunjuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-13 pada 2017 mendatang.
"Setelah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Pemda daerah itu, mereka menyatakan siap menjadi tuan rumah," kata Ketut Suwandhi di Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan, KONI sebenarnya tidak memiliki kewenangan menunjuk siapa menjadi tuan rumah, namun, pemerintah daerahlah yang memiliki kewenangan itu. "KONI tidak berhak untuk menunjuk sebenarnya, tetapi setelah mengkoordinasikan dengan Pemprov, Gianyar mengaku siap," katanya.
Ia menilai, Gianyar siap menjadi tuan rumah, terlebih dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar dan ketersediaan beberapa infrastruktur keolahragaan yang cukup mumpuni.
Namun, kata Suwandhi, dipilihnya Gianyar menjadi tuan rumah terkendala satu hal, yakni kabupaten yang yang terkenal dengan daerah wisata Ubud itu pada September 2017 menjadi tuan rumah Jaringan Kota Pustaka Internaional (JKPI).
"Waktunya bersamaan dengan Porprov dan itu merupakan kegiatan berskala internasional dimana memerlukan persiapan matang," kata Suwandhi.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan, Kabupaten Gianyar tetap dipercaya menjadi tuan rumah pada ajang olahraga terbesar di Pulau Dewata itu, hanya saja, waktu penyelenggaraannya mungkin akan berubah. "Mungkin bukan di bulan sembilan lagi, bisa saja sebelum atau sesudah itu," kata dia.
Suwandhi lebih lanjut memaparkan, kegiatan Porprov bergilir satu daerah ke daerah lain tiap dua tahun merupakan salah hal penting memeratakan pembinaan atlet dan pembangunan infrastruktur olahraga di daerah.
"Jika menjadi tuan rumah, daerah pasti membangun berbagai fasilitas pendukung Porprov dan juga bukan hanya fasilitas mereka pasti mempersiapkan para atlet dengan melakukan pembinaan yang berkelanjutan," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Setelah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Pemda daerah itu, mereka menyatakan siap menjadi tuan rumah," kata Ketut Suwandhi di Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan, KONI sebenarnya tidak memiliki kewenangan menunjuk siapa menjadi tuan rumah, namun, pemerintah daerahlah yang memiliki kewenangan itu. "KONI tidak berhak untuk menunjuk sebenarnya, tetapi setelah mengkoordinasikan dengan Pemprov, Gianyar mengaku siap," katanya.
Ia menilai, Gianyar siap menjadi tuan rumah, terlebih dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup besar dan ketersediaan beberapa infrastruktur keolahragaan yang cukup mumpuni.
Namun, kata Suwandhi, dipilihnya Gianyar menjadi tuan rumah terkendala satu hal, yakni kabupaten yang yang terkenal dengan daerah wisata Ubud itu pada September 2017 menjadi tuan rumah Jaringan Kota Pustaka Internaional (JKPI).
"Waktunya bersamaan dengan Porprov dan itu merupakan kegiatan berskala internasional dimana memerlukan persiapan matang," kata Suwandhi.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan, Kabupaten Gianyar tetap dipercaya menjadi tuan rumah pada ajang olahraga terbesar di Pulau Dewata itu, hanya saja, waktu penyelenggaraannya mungkin akan berubah. "Mungkin bukan di bulan sembilan lagi, bisa saja sebelum atau sesudah itu," kata dia.
Suwandhi lebih lanjut memaparkan, kegiatan Porprov bergilir satu daerah ke daerah lain tiap dua tahun merupakan salah hal penting memeratakan pembinaan atlet dan pembangunan infrastruktur olahraga di daerah.
"Jika menjadi tuan rumah, daerah pasti membangun berbagai fasilitas pendukung Porprov dan juga bukan hanya fasilitas mereka pasti mempersiapkan para atlet dengan melakukan pembinaan yang berkelanjutan," kata dia. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015