Denpasar (Antara Bali) - Direktur Yayasan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali Catur Yuda Hariyani mengatakan prospek pengelolaan sampah anorganik bernilai ekonomis bila asumsi masyarakat itu mulai peduli dengan sampah.

"Asumsi kepedulian masyarakat dengan sampah meningkat, maka ada peluang bank sampah akan terus meningkat karena sampah anorganik bila dikelola akan bernilai ekonomis," katanya di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan proses pendidikan terhadap pengelolaan sampah akan membawa dampak pada perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, serta didukung dengan program Pemkot Denpasar yang getol dalam mengajak masyarakat untuk mengelola sampahnya dengan baik.

Menurut dia, pelatihan tidak cukup untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, namun juga perangkat sarana dan prasarana dari pemerintah dapat beriringan dan penerapan hukuman terhadap pelanggar aturan membuang sampah sembarangan.

"Saya yakin penerapan sanksi diperlukan untuk kesadaran warga akan lingkungannya agar bersih dan mampu berjalan beriringan dengan program pemerintah. Hal tersebut tak terlepas dari tindakan tegas bagi para pelanggar pembuang sampah," ujarnya.

Dikatakan masalah sampah merupakan masalah klasik terutama bagi masyarakat perkotaan, semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk maka semakin tinggi pula sampah yang dihasilkan.

Selain itu, kata dia, sampah tidak selamanya dapat merugikan, akan tetapi bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah bila bisa memanfaatkan.

"Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan dan bimbingan teknis kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, pada Jumat (18/9) menggelar bimtek daur ulang sampah anorganik kepada masyarakat setempat," ujarnya.

Sementara Lurah Sumerta, I Made Tirana mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisir dan membebaskan Kelurahan Sumerta dari sampah terutama sampah plastik, sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Denpasar untuk menjadikan kota bersih dan hijau.

Selain itu, kata dia, dasar dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti bank-bank sampah yang ada di Kelurahan Sumerta. Artinya dengan adanya bank sampah pihaknya bisa mendapatkan bahan-bahan yang nantinya dapat dijadikan barang-barang yang layak jual.

Menurut Tirana, Kelurahan Sumerta saat ini sudah memiliki dua bank sampah yang dikelola oleh kader-kader PKK yakni bank sampah Nusa Indah Asri yang berlokasi di Banjar Abian Kapas Tengah serta bank sampah Ketapian Berseri yang berlokasi di Banjar Ketapian Kelod.

Kegiatan tersebut juga memberikan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan sampah di rumah tangga. Dari pelatihan ini juga diharapkan dapat mengurangi sampah yang dibuang di TPA Suwung, dan mampu mendidik serta mengajak masyarakat dari sampah menghasilkan berkah.

"Kami berharap ke depannya dengan adanya bimtek ini, masyarakat kami nantinya mampu mengolah sampah plastik serta mendapatkan penghasilan dari mengolah sampah plastik tersebut," kata Tirana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015