Beijing (Antara Bali) - Penerbangan tak berjadwal (charter) Garuda Indonesia Tiongkok-Indonesia, diminati masyarakat Negeri Panda hingga tingkat isiannya mencapai 93 persen.

Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing Hans Haliono kepada Antara, Sabtu mengatakan, secara umum tingkat isian Garuda Indonesia selama periode pertama 2015 cukup bagus, baik untuk penerbangan reguler maupun "charter".

Ia menambahkan tingkat isian untuk penerbangan Garuda Indonesia Beijing-Jakarta dan Beijing-Denpasar mencapai 80 persen, sedangkan tingkat isian penerbangan tak berjadwal Garuda Indonesia selama musim panas mencapai 93 persen.

"Peminatnya (penerbangan tak berjadwal) cukup tinggi," kata Hans, menegaskan.

Maskapai Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia selama libur musim panas Juli-Agustus 2015 melalui penerbangan tak terjadwal.

Layanan penerbangan tak terjadwal tersebut akan dibuka dari sembilan kota di Tiongkok menuju Bali.Jalur penerbangan tak terjadwal Garuda Indonesia selama libur musim panas adalah Zhengzou-Bali, Xian-Bali, Nanjing-Bali, Nan Chang-Bali, Tai-Yuan-Bali, Shenyang-Bali, Jinan-Bali, Kunming-Bali, Chongqing-Bali.

"Garuda Indonesia selalu mempromosikan destinasi lain di Indonesia, seperti Lombok, Makassar dan Manado, namun pihak pen-charter masih memilih Bali sebagai daerah tujuan, karena pasar memang masih menghendaki begitu," kata Hans.

Garuda Indonesia telah memiliki rute hampir ke seluruh destinasi wisata dari Aceh hingga Papua. "Jadi, meski saat ini peminatnya masih ke Bali, namun promosi ke destinasi lain juga terus kita lakukan," ujarnya.

Penerbangan tak terjadwal selama libur musim panas tersebut merupakan lanjutan dari layanan penerbangan serupa pada perayaan Tahun Baru Imlek 2015 yaitu 29 Januari hingga 3 Maret 2015.

Dalam penerbangan dari sepuluh kota selama libur Imlek 2015, jumlah penumpang mencapai 53.982 orang.

Hans mengatakan layanan penerbangan tak terjadwal Garuda Indonesia merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah turis Tiongkok ke Indonesia yang ditargetkan 10 juta selama lima tahun.

Selain penerbangan tak terjadwal, Garuda Indonesia tetap melayani penerbangan reguler dari Beijing-Jakarta (empat kali sepekan), Shanghai-Jakarta (tujuh kali sepekan), Guangzhou-Jakarta (tujuh kali sepekan) dan Beijing-Bali (tiga kali sepekan). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Rini Utami

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015