Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin transportasi massal meliputi LRT, MRT, bus transjakarta, kereta cepat, dan kereta bandara terintegrasi sebelum ASEAN Games 2018 dilaksanakan di Jakarta.
"Yang penting sebelum ASEAN Games harus sudah tersambung," kata Jokowi saat acara "groundbreaking light rail transport" (LRT) di depan Kantor Jasa Marga Jakarta Timur, Rabu.
Hal itu disampaikan saat Presiden meresmikan proyek pembangunan LRT tahap I yang diharapkannya bisa terintegrasi dengan moda transportasi massal di DKI Jakarta.
Jokowi juga ingin agar semua proyek yang terkait transportasi massal segera dimulai dan dirampungkan, sehingga Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dalam hal transportasi massal dibandingkan negara lain.
Bagi Jokowi hal terpenting adalah semua pekerjaan dan proyek infrastruktur harus segera dimulai dan diberi target. "Saya ingin katakan Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur utamanya transportasi massal," tukasnya.
Untuk itu, kata dia, pembangunan transportasi massal harus dipercepat karena merupakan sesuatu yang tertunda cukup lama sehingga sudah saatnya dimulai.
Kepala Negara menekankan pembangunan transportasi massal tidak hanya akan dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Sulawesi dan Papua, berupa kereta api. Sementara LRT yang akan dimulai pembangunannya di Jakarta dan sekitarnya dianggap sebagai salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan.
Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan pembangunan LRT akan dilakukan secara "elevated" di atas tanah ruang milik jalan tol dan non-tol. PT Adhi Karya telah memperoleh persetejuan Penyertaan Modal Negara (PMN) serta memperoleh PP Nomor 28 Tahun 2015 untuk merealisasikan rencana pembangunan Transportasi Massal LRT. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Yang penting sebelum ASEAN Games harus sudah tersambung," kata Jokowi saat acara "groundbreaking light rail transport" (LRT) di depan Kantor Jasa Marga Jakarta Timur, Rabu.
Hal itu disampaikan saat Presiden meresmikan proyek pembangunan LRT tahap I yang diharapkannya bisa terintegrasi dengan moda transportasi massal di DKI Jakarta.
Jokowi juga ingin agar semua proyek yang terkait transportasi massal segera dimulai dan dirampungkan, sehingga Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dalam hal transportasi massal dibandingkan negara lain.
Bagi Jokowi hal terpenting adalah semua pekerjaan dan proyek infrastruktur harus segera dimulai dan diberi target. "Saya ingin katakan Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur utamanya transportasi massal," tukasnya.
Untuk itu, kata dia, pembangunan transportasi massal harus dipercepat karena merupakan sesuatu yang tertunda cukup lama sehingga sudah saatnya dimulai.
Kepala Negara menekankan pembangunan transportasi massal tidak hanya akan dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Sulawesi dan Papua, berupa kereta api. Sementara LRT yang akan dimulai pembangunannya di Jakarta dan sekitarnya dianggap sebagai salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan.
Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan pembangunan LRT akan dilakukan secara "elevated" di atas tanah ruang milik jalan tol dan non-tol. PT Adhi Karya telah memperoleh persetejuan Penyertaan Modal Negara (PMN) serta memperoleh PP Nomor 28 Tahun 2015 untuk merealisasikan rencana pembangunan Transportasi Massal LRT. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015