Jimbaran (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meninjau Sekolah Luar Biasa Bidang B Pembina Tingkat Nasional di Jimbaran, Kabupaten Badung, yang kondisi beberapa bangunannya tidak layak.

"Saya minta agar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali untuk memprioritaskan anggaran di tahun 2016 guna pembangunan gedung-gedung yang rusak," kata Sudikerta di sela-sela meninjau SLB B tersebut, di Jimbaran, Badung , Senin.

Beberapa bangunan yang berdiri di atas lahan seluas lima hektare yang kondisinya tidak layak yaitu bangunan bekas asrama putri dan putra yang tidak terpakai dan beberapa ruang kelas.

Menurut dia, Disdikpora Bali tahun depan harus memprioritaskan perbaikan gedung yang rusak, apalagi ada rencana memindahkan SLB bagian C di daerah Kampung Jawa tepatnya di Jalan Ahmad Yani Denpasar, menjadi satu dengan SLB Bagian B di Jimbaran.

"Oleh karenanya, untuk memberikan kenyamanan dalam proses belajar mengajar, perbaikan infrastruktur harus diutamakan," ujarnya.

Selain itu, Sudikerta juga berjanji akan mengusulkan perbaikan untuk asrama para pengajar di SLB tersebut, sehingga para pengajar yang rumahnya jauh bisa memanfaatkan asrama untuk tempat tinggal.

Sedangkan untuk asrama para siswa juga akan diperbaiki mengingat kondisi yang sudah tidak layak. Ia juga menyoroti kondisi halaman yang harus lebih dirapikan serta membuat perkebunan yang aman bagi penyandang kebutuhan khusus.

Sementara itu Kepala Sekolah SLB Bagian B Pembina Tingkat Nasional Jimbaran Ni Made Murdani, mengucapkan terimakasih atas perhatian Wagub Sudikerta terkait keberadaan sekolahnya.

Menurut dia, terkait rencana mengenai penataan ulang dan penggabungan antara SLB Bagian B dan Bagian C tersebut masih melalui proses pemantapan oleh Disdikpora Provinsi Bali.

Namun, dalam penggabungan ini nantinya asrama maupun tempat pengajaran SLB Bagian B maupun C tetap akan dipisahkan, karena kedua sekolah ini memiliki karakter anak-anak yang berbeda.

Pada sekolah SLB bagian B para siswanya memiliki karakter IQ yang bagus namun tidak bisa bicara dan mendengar. Sedangkan SLB bagian C memiliki karakter tuna grahita, sehingga dalam proses belajar maupun asramanya tidak bisa digabungkan.

Murdani berharap rencana pembangunan dan pemindahan nantinya dapat berjalan lancar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015