Bogor (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pengembangan yang telah dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), termasuk satelit ekuatorial pertama Indonesia LAPAN-A2/LAPAN-ORARI yang dilepas di Bogor, Kamis.
"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrohim, satelit LAPAN A2/LAPAN ORARI pada pagi hari ini dilepas," kata Presiden di Pusat Teknologi Lapan di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Presiden juga sangat menghargai pengembangan LAPAN dengan melakukan penelitian konkrit. "Penelitian konkrit seperti ini yang sangat dibutuhkan," kata Presiden yang didampingi Menristek Dikti M Nasir, Kepala LAPAN Thomas Djamaludin dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Satelit tersebut akan diberangkatkan ke India dengan pesawat kargo dan akan diluncurkan ke orbitnya dengan roket India. Thomas Djamaluddin mengatakan satelit LAPAN-A2 merupakan satelit murni karya anak bangsa, dan penerus dari pendahulunya LAPAN A1 yang pembuatannya dilakukan di Jerman. "LAPAN A2 sebesar 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional," katanya.
Thomas mengatakan bahwa LAPAN mengembangkan satelit sejak 2003 dengan belajar di Jerman dan menghasilkan LAPAN A1. Setelah pulang dari Jerman, lanjutnya, pihaknya langsung menerapkan ilmu yang diperoleh dengan memproduksi LAPAN A2 ini.
Satelit LAPAN-A2 akan diorbitkan dekat equator dengan inklasi enam derajat pada ketinggian 630 kilometer dari permukaan bumi. Satelit dengan bobot 78 kg ini akan membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut dan komunikasi radio amatir (ORARI).
Satelit mikro tersebut akan mengorbit dekat akuatorial, yang akan lebih sering melintasi Indonesia selama 14 kali dalam sehari. Satelit ini dilengkapi kamera dengan resolusi 4 sampai 5 meter, dengan lebar satuan yang berbeda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrohim, satelit LAPAN A2/LAPAN ORARI pada pagi hari ini dilepas," kata Presiden di Pusat Teknologi Lapan di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Presiden juga sangat menghargai pengembangan LAPAN dengan melakukan penelitian konkrit. "Penelitian konkrit seperti ini yang sangat dibutuhkan," kata Presiden yang didampingi Menristek Dikti M Nasir, Kepala LAPAN Thomas Djamaludin dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Satelit tersebut akan diberangkatkan ke India dengan pesawat kargo dan akan diluncurkan ke orbitnya dengan roket India. Thomas Djamaluddin mengatakan satelit LAPAN-A2 merupakan satelit murni karya anak bangsa, dan penerus dari pendahulunya LAPAN A1 yang pembuatannya dilakukan di Jerman. "LAPAN A2 sebesar 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional," katanya.
Thomas mengatakan bahwa LAPAN mengembangkan satelit sejak 2003 dengan belajar di Jerman dan menghasilkan LAPAN A1. Setelah pulang dari Jerman, lanjutnya, pihaknya langsung menerapkan ilmu yang diperoleh dengan memproduksi LAPAN A2 ini.
Satelit LAPAN-A2 akan diorbitkan dekat equator dengan inklasi enam derajat pada ketinggian 630 kilometer dari permukaan bumi. Satelit dengan bobot 78 kg ini akan membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut dan komunikasi radio amatir (ORARI).
Satelit mikro tersebut akan mengorbit dekat akuatorial, yang akan lebih sering melintasi Indonesia selama 14 kali dalam sehari. Satelit ini dilengkapi kamera dengan resolusi 4 sampai 5 meter, dengan lebar satuan yang berbeda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015