Denpasar (Antara Bali) - Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Yadi Hendriyana mengingatkan para jurnalis memperhatikan kaidah jurnalistik dan menyajikan berita secara akurat dan berdasarkan fakta.

"Kami mengingatkan para jurnalis agar teliti dan menyajikan berita sesuai fakta, sehingga pemirsa mendapatkan berita yang akurat dan independen," katanya pada acara Musyawarah Daerah (Musda) Ke-2 IJTI Bali di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan jurnalis agar mampu membuat berita yang mencerdaskan bangsa dan negara. Karena setiap hari di Tanah Air terjadi permasalahan atau konflik di masyarakat, karena itu para jurnalis agar tetap teliti menyajikan berita sehingga suasana daerah tetap kondusif.

"Peran pers sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terlebih media elektronik, baik televisi, online sangat cepat menyajikan berita kejadian yang terjadi di daerah di Tanah Air," ucapnya.

Yadi mengatakan memang saat ini kran kebebasan pers sudah terbuka, namun belum sepenuhnya pemerintah berpihak pada pers, terbukti pekerja pers masih mendapatkan tekanan atau intimidasi dari aparat pemerintah.

"Bahkan terhadap pembatasan-pembatasan terhadap pers oleh pemerintah kami sudah kritik dan melakukan protes. Namun ketika kita bersuara melakukan kritikan baru pemerintah melakukan pembatalan terhadap aturan yang dibuat membatasi pers tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, para jurnalis harus bersama-sama melakukan koreksi terhadap fakta yang terjadi, artinya tidak semua kejadian bisa dijadikan berita.

"Misalnya ketika terjadi peristiwa pembakaran sebuah rumah ibadah, kami sarankan jangan mengambil gambar tersebut, namun meminta keterangan dari aparat keamanan yang berhak memberi keterangan pers. Tujuannya agar negara ini tetap kondusif dan masyarakat tidak mudah terprovokasi akibat kejadian itu," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015