Denpasar (Antara Bali) - Kondisi kawasan wisata di Bali yang sudah terlalu ramai, macet, banyak polusi, lingkungannya sebagian tidak bersih, sampah berceceran, menjadi keluhan wisatawan, terutama wisman, sehingga mereka ragu serta enggan kembali ke Pulau Dewata.

"Di samping itu adanya pengenaan pajak yang tinggi, kondisi jalan raya yang sangat buruk, dan kurangnya fasilitas publik yang memadai, menjadi keluhan sebagian turis setelah berlibur di Bali," kata pengamat pariwisata, Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Sabtu.

Karena itu sekecil apa pun keluhan yang sempat didengar atau dilontarkan wisatawan tersebut perlu menjadi perhatian serius para stakeholder untuk memperbaiki kondisi yang ada dan meningkatkan kenyamanan wisman yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei perilaku wisatawan mancanegara (Superwisman) periode Mei 2015 kepada 1.007 orang turis asing dengan komposisi responden terdiri atas wisman Australia (24,95 persen), Tiongkok (18,16 persen), Malaysia (5,6 persen) dan Jepang (5,5 persen).

Di samping itu juga ada pelancong Singapura (4,66 persen), Korea Selatan (4,1 persen), Taiwan (3,31 persen), Amerika Serikat (3,18 persen), dan negara-negara lain, diperoleh hasil mayoritas atau 98,31 persen dengan tujuan utama mengunjungi Pulau Bali.

Berbagai destinasi wisata yang dihadirkan di Bali yang terdiri atas wisata pantai, gunung, wisata belanja, serta kebudayaan dan kesenian mendorong sebagian besar wisman (81,64 persen) untuk kembali berkunjung ke Pulau Dewata.

Dewa Nyoman Putra menjelaskan, alasan utama yang membuat sebagian besar wisman ingin kembali mengunjungi Bali adalah karena keindahan alam Pulau Dewata yang tiada duanya di dunia dan masih banyak tempat yang belum dikunjungi.

Namun demikian, ada sekitar 16,47 persen wisman masih ragu untuk kembali berkunjung ke Bali dan 1,89 persen dari mereka menyatakan tidak akan kembali berkunjung ke Bali, akibat kondisi pulau wisata ini yang sudah terlalu ramai sehingga di sana sini macet.

Ia yang juga praktisi pariwisata menyarankan, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisman ke Bali, penggunaan teknologi (internet) untuk promosi wisata perlu terus ditingkatkan mengingat 43,62 persen informasi diperoleh dari dunia maya.

Turis asing sebelum ke Bali memperoleh informasi mengenai destinasi wisata di daerah ini melalui website (blogger, trip advisor, dll) di samping 29,32 persen dari relasi/teman yang pernah berkunjung ke Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015