Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Forum Kawasan Segitiga Karang (CTI) mendorong pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat untuk menerapkan standar wisata bahari yang berkelanjutan guna melindungi konservasi alam.

"Forum ini mengangkat tema tentang pariwisata berkelanjutan tentu saja supaya pariwisata berkembang secara berkelanjutan artinya desinasi wisata juga harus dikonservasi," kata Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad usai menghadiri Forum Bisnis Regional Segitiga Karang di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Menurut dia, pemerintah Indonesia telah memiliki komitmen internasional dengan mewujudkan 20 juta hektare laut yang sudah dikonservasi dan di kawasan konservasi telah dibuat zonasi perairan menyangkut pemanfaatkan.

"Saat ini baru mencapai 16,5 juta hektare laut dikonservasi dan membuat zonasi perairan, di mana pemanfaatan untuk destinasi wisata, kawasan yang boleh masuk dan tata ruang laut," ucapnya.

Dalam forum tersebut, keterlibatan masyarakat lokal juga dibahas mengingat wisata bisa dilaksanakan secara berkelanjutan apabila masyarakat setempat ikut serta menjaga kawasan konservasi di sejumlah destinasi wisata di Tanah Air.

"Kami memberikan pelatihan dan menyiapkan pemberdayaan masyarakat lokal agar mereka tidak menjadi penonton," imbuhnya.

Dorongan penerapan standar wisata berkelanjutan merupakan hal yang krusial mengingat wisata bahari dinilai merupakan industri terbesar di dunia dan menjadi sektor ekonomi pesat.

Apalagi pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2020 dan 30 persen kunjungan wisatawan mancanegara itu ditarget dari sektor wisata bahari atau naik 15 persen dari total jumlah kunjungan turis ke Indonesia.

Sehingga dengan potensi yang besar dan target itu, maka diperlukan adanya standar berkelanjutan guna menjaga kawasan wisata bahari dari dampak negatif mobilisasi manusia yang melakukan aktivitas wisata.

Forum CTI dihadiri perwakilan pemerintah dan LSM dari enam negara Asia Pasifik yang berada di kawasan Segitiga Karang yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.

Kawasan tersebut merupakan pusat keragaman hayati laut di dunia dengan lebih dari 2.000 jenis ikan karang dan 600 spesies karangg hidup di wilayah itu.

Data dari World Travel dan Tourism Council menyebutkan bahwa industri perjalanan dan pariwisata di enam negara kawasan itu memberikan dampak ekonomi yang besar dengan kontribusi 58 miliar dolar AS terhadap produk domestik di negara itu dan menyediakan lapangan kerja bagi sedikitnya lima juga orang pada tahun 2014. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015