Singaraja (Antara Bali) - Kalangan pengrajin asal Kabupaten Jembrana, Bali memasarkan aneka busana berbahan dasar kain tradisional Bali (endek) pada pagelaran Pesta Rakyat Buleleng di Desa Pemaron Singaraja, 16-29 Agustus 2015.
"Kain Endek memiliki keunggulan motif dan jenis kain yang beranekaragam, sangat mudah dikreasikan menjadi busana adat maupun busana resmi kantor," kata Dayu Indah, salah seorang pengrajin busana endek ditemui di areal pameran Pesta Rakyat Buleleng (PRB), Kamis.
Ia mengatakan, beberapa jenis kain yang digunakan sebagai bahan pokok membuat berbagai macam busana seperti kain endek mastuli, rangrang, dan beberapa jenis kain endek motif lain.
Selain menggunakan kain endek, pihaknya juga menggunakan bahan batik sutera sebagai tambahan, memberikan banyak alternatif pilihan bagi para pengunjung.
Dikatakan, beberapa jenis busana yang dipasarkan seperti kain kemeja kantor, kemeja resmi, busana adat pria, berokat, dan "saput", busana ke Pura laris diserbu pembeli, juga sangat diminati berbagai konsumen dari semua usia.
"Yang paling laris adalah saput dan udeng, yakni busana adat khas Bali untuk laki laki, sangat diminati karena produk kami merupakan jenis baru dan sedang digemari masyarakat," kata dia.
Indah lebih lanjut memaparkan, pihaknya menjual berbagai produk buatannya berkisar antara Rp100 ribu sampai Rp1,2 juta sesuai dengan motif dan kerumitan dari produk itu sendiri.
"Produk paling murah adalah saput kualitas premium dijual seharga Rp100 ribu, masih bisa nego harga. Sedangkan produk paling mahal kain mastuli, busana wanita ke Pura, harga mencapai Rp1,2 juta," kata dia.
Selain pameran dari kalangan pengrajin asal Jembrana, terdapat berbagai jenis stan di areal PRB, memamerkan aneka kerajinan daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Bukan hanya stan kerajinan, PRB juga menyediakan beberapa stan kuliner asli Buleleng seperti stan siobak, blayag dan beberapa stan makanan lain yang sangat memanjakan pengunjung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kain Endek memiliki keunggulan motif dan jenis kain yang beranekaragam, sangat mudah dikreasikan menjadi busana adat maupun busana resmi kantor," kata Dayu Indah, salah seorang pengrajin busana endek ditemui di areal pameran Pesta Rakyat Buleleng (PRB), Kamis.
Ia mengatakan, beberapa jenis kain yang digunakan sebagai bahan pokok membuat berbagai macam busana seperti kain endek mastuli, rangrang, dan beberapa jenis kain endek motif lain.
Selain menggunakan kain endek, pihaknya juga menggunakan bahan batik sutera sebagai tambahan, memberikan banyak alternatif pilihan bagi para pengunjung.
Dikatakan, beberapa jenis busana yang dipasarkan seperti kain kemeja kantor, kemeja resmi, busana adat pria, berokat, dan "saput", busana ke Pura laris diserbu pembeli, juga sangat diminati berbagai konsumen dari semua usia.
"Yang paling laris adalah saput dan udeng, yakni busana adat khas Bali untuk laki laki, sangat diminati karena produk kami merupakan jenis baru dan sedang digemari masyarakat," kata dia.
Indah lebih lanjut memaparkan, pihaknya menjual berbagai produk buatannya berkisar antara Rp100 ribu sampai Rp1,2 juta sesuai dengan motif dan kerumitan dari produk itu sendiri.
"Produk paling murah adalah saput kualitas premium dijual seharga Rp100 ribu, masih bisa nego harga. Sedangkan produk paling mahal kain mastuli, busana wanita ke Pura, harga mencapai Rp1,2 juta," kata dia.
Selain pameran dari kalangan pengrajin asal Jembrana, terdapat berbagai jenis stan di areal PRB, memamerkan aneka kerajinan daerah yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
Bukan hanya stan kerajinan, PRB juga menyediakan beberapa stan kuliner asli Buleleng seperti stan siobak, blayag dan beberapa stan makanan lain yang sangat memanjakan pengunjung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015