Denpasar (Antara Bali) - Persediaan stok vaksin anti rabies (VAR) yang disiapkan pemerintah Provinsi Bali saat ini mencapai 16.000 vial yang dinilai cukup memenuhi permintaan dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Rabu, menegaskan jumlah VAR yang tersedia saat ini diyakini mencukupi mengingat jumlah kasus gigitan anjing di sembilan kabupaten/kota tidak terlalu tinggi.

"Dari jumlah vaksi yang ada saat ini kami meyakini mencukupi untuk tiga bulan ke depan mengingat kasus gigitan anjing di Bali menurun," ujar Suarjaya.

Ia mengharapkan apabila stok VAR di masing-masing rumah sakit yang ada di kabupaten/kota sudah menipis agar segera melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan sehingga dapat didistribusikan ke daerah itu.

Suarjaya menerangkan Bali sempat terjadi kelangkaan stok VAR di beberapa sumah sakit kabupaten, namun saat ini sudah dapat diatasi.

Terkait banyaknya calon kepala daerah yang saat ini mengkampanyekan akan memfasilitasi ketersediaan VAR untuk menggaet suara, pihaknya lebih memilih tidak berkomentar terkait adanya upaya calon kepala daerah melakukan cara itu.

"Untuk upaya itu saya tidak berkomentar, karena VAR saat ini dapat dibeli di apotek karena distributor diperbolehkan menjual ke apotek. Kalau kami di pemerintah memang melalui tander atau e-catalog," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat apabila tergigit anjing dan belum mendapatkan VAR di rumah sakit atau Puskesmas dapat membeli di apotek.

"Sepanjang ada kerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota, pasien dapat disuntikkan VAR oleh tenaga kesehatan baik di RS maupun Puskesmas yang pembelian vaksin itu di apotek," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015