Bangli (Antara Bali) - Sebanyak tiga korban tanah longsor di wilayah Dusun Kebon, Desa Sulahan,  Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bangli.

Ketiga korban mengalami luka-luka akibat tertimpa longsoran tebing setinggi 30 meter pada Selasa malam (19/10)," kata Ni Nengah Rani, salah seorang korban longsor  saat ditemui di RSUD Bangli, Rabu

Korban selain Rani (25) juga anaknya Nik Jayanthi (8) dan saudaranya Nyoman Sukreni (23).

"Saat tebing runtuh itu saya dan anak saya datang dari sembahyang di Pura Subak Dah, saat pulang tiba-tiba bukit di barat sungai bergemuruh dan langsung menimpa kami, anak saya yang paling parah di mana hampir sekujur tubuhnya terluka, terutama pada bagian kepala,"  tutur Nengah Rani.

Ia menyebutkan, saat longsor itu terjadi, anaknya yang masih duduk kelas III Sekolah Dasar (SD) sempat tertimbun sekitar setengah jam.

Namun, kata Rani berkat pertongan warga masyarakat setempat bisa selamat dan langsung dibawa ke RSUD Bangli.

"Kami bertiga korban ini menggunakan biaya asuransi Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)," ucapnya.

Kaposek Susut, AKP Ketut Redha saat meninjau kondisi bencana tersebut, Rabu pagi menyebutkan bahwa, kondisi bukit yang longsor itu memang labil dan rawan longsor.

Selain melukai tiga warga, kata Redha, longsor itu  juga menghancurkan pipa-pipa air milik PDAM Bangli. Akibat kejadian tersebut ratusan kepala keluarga (KK) masyarakat tidak mendapatkan pelayanan air bersih.   

Selain ditempat itu, longsor juga melanda sejumlah titik di Bangli yang merugikan kepentingan umum. Salah satunya di wilayah Desa Sedit, Kecamatan dan Kabupaten Bangli. Jalan menuju Pura Sudamala longsor akibat digerus air sungai.

Selain itu di Desa Taman Bali juga mengalami hal serupa, jalan propinsi yang menghubungkan Gianyar-Bangli mengalami longsor yang hebat sehingga pengendara harus berhati-hati saat melewati apalagi kondisi rusak pada tikungan jalan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010