Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk tidak lagi bermalas-malasan dalam memaknai 70 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Tidak ada lagi yang malas-malasan, tidak ada lagi yang diam-diam, semua harus bekerja," kata Pastika usai menjadi inspektur upacara pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Senin.
Menurut mantan Kapolda Bali itu, peringatan HUT ke-70 RI ini menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali bahwa bekerja merupakan salah satu cara untuk mengisi kemerderkaan.
"Ayo kerja, saya kira itu tepat sekali. Mari laksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan penuh kesungguhan, dan semangat, supaya negara dan bangsa ini betul-betul sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan cita-cita para pendahulu kita," ucap Pastika.
Khususnya di Bali, ujar dia, dengan semangat bekerja akan mempercepat tercapainya Bali yang Mandara yakni Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama mengatakan memang secara fisik Indonesia sudah merdeka, tetapi masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan.
"Seperti kemiskinan yang masih kita rasakan, ini artinya kita masih belum tuntas atau merdeka secara ekonomi, itulah yang harus kita isi," ujarnya.
Menurut mantan Bupati Tabanan itu, kemiskinan juga bisa disebabkan karena kondisi masyarakat yang tidak sehat dan tidak cerdas. Oleh karena itu, penting untuk terus berupaya memperjuangkan sektor pendidikan, meskipun tidak gratis, tetapi harus yang murah dan berkualitas.
"Demikian juga kesehatan, agar murah dan berkualitas. Ke depan kalau bisa gratis. Inilah yang harus kita kejar mengisi kemerdekaan dengan semangat ayo bekerja," ucap Adi Wiryatama.
Pada kesempatan peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan itu juga diisi dengan pelepasan burung merpati oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wagub Bali Ketut Sudikerta dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Tidak ada lagi yang malas-malasan, tidak ada lagi yang diam-diam, semua harus bekerja," kata Pastika usai menjadi inspektur upacara pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Senin.
Menurut mantan Kapolda Bali itu, peringatan HUT ke-70 RI ini menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali bahwa bekerja merupakan salah satu cara untuk mengisi kemerderkaan.
"Ayo kerja, saya kira itu tepat sekali. Mari laksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan penuh kesungguhan, dan semangat, supaya negara dan bangsa ini betul-betul sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dan cita-cita para pendahulu kita," ucap Pastika.
Khususnya di Bali, ujar dia, dengan semangat bekerja akan mempercepat tercapainya Bali yang Mandara yakni Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama mengatakan memang secara fisik Indonesia sudah merdeka, tetapi masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan.
"Seperti kemiskinan yang masih kita rasakan, ini artinya kita masih belum tuntas atau merdeka secara ekonomi, itulah yang harus kita isi," ujarnya.
Menurut mantan Bupati Tabanan itu, kemiskinan juga bisa disebabkan karena kondisi masyarakat yang tidak sehat dan tidak cerdas. Oleh karena itu, penting untuk terus berupaya memperjuangkan sektor pendidikan, meskipun tidak gratis, tetapi harus yang murah dan berkualitas.
"Demikian juga kesehatan, agar murah dan berkualitas. Ke depan kalau bisa gratis. Inilah yang harus kita kejar mengisi kemerdekaan dengan semangat ayo bekerja," ucap Adi Wiryatama.
Pada kesempatan peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan itu juga diisi dengan pelepasan burung merpati oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Wagub Bali Ketut Sudikerta dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015