Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memimpin upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia bersama seluruh perwakilan perbankan di Pulau Dewata.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati bertindak selaku inspektur upacara yang digelar di halaman depan kantor bank sentral itu di Renon, Denpasar, Senin.

Dalam sambutan Gubernur Bank Indonesia yang disampaikan oleh Dewi Setyowati, setelah 70 tahun Indonesia merdeka, ekonomi Tanah Air dikatakan masih dihadapkan pada tantangan baru yang semakin kompleks baik dari global maupun domestik.

"Kesemua rangkaian risiko ekternal menuntut kita untuk semakin waspada, cermat dan cepat dalam mengenali permasalahan dan mengambil keputusan," katanya.

Beberapa tantangan eksternal tersebut di antaranya rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat, terus merosotnya harga komoditas, gejolak di pasar keuangan, dan belum imbangnya pemulihan ekonomi global hingga adanya langkah pelemahan mata uang Tiongkok tidak dapat dihindari berdampak terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu juga berdampak terhadap meningkatnya tekanan terhadap stabilitas makro saat ini terutama dalam bentuk tekanan mata uang Rupiah.

Khusus terkait Rupiah, untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kedaulatan hukum dan ekonomi bangsa, kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah NKRI kembali ditekankan sebagai alat pembayaran dalam transaksi dalam negeri yang harus diperjuangkan sesuai dengan amanah Undang-Undang Mata Uang sehingga dolarisasi bisa dicegah.

"Dengan mendorong kecintaan terhadap Rupiah, maka kedaulatan hukum dan ekonomi bangsa akan dapat kita junjung tinggi dan stabilitas perekonomian dapat terjaga," katanya.(DWA)

Pewarta: Pewarta : Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015