Tabanan (Antara Bali) - Pasokan daging sapi di Kabupaten Tabanan, Bali cukup aman, harganya sedikit naik hingga mencapai Rp90.000 per kilogram, namun persediannya cukup memadai.
"Harga daging sapi belakangan ini menunjukkan lonjakan yang menjolok dibandingkan dengan komoditas kebutuhan pokok lainnya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, IB Made Wiryawan, Kamis.
Ia mengatakan, lonjakan harga daging sapi sebenarnya terjadi sejak pascahari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri dengan lonjakan dari Rp 80 ribuan per kg menjadi Rp 90 ribu.
"Secara umum lonjakan daging sapi masih kisaran normal, karena masih di bawah Rp 100 ribu per kg. Selain itu, kebutuhan daging sapi untuk Kabupaten Tabanan terpenuhi oleh pasokan dari produksi lokal, karena Bali umumnya merupakan penghasil sapi," ujar IB Made Wiryawan.
Menurut, selain daging sapi harga komoditas yang mengalami lonjakan sekarang ini diantaranya daging ayam ras dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 32 ribu per kg.
Selain itu harga komoditas bumbu jenis lombok besar yang naik dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg, cabai rawit mengalami lonjakan dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg.
"Khusus untuk lonjakan harga jenis bumbu disebabkan karena dampak musim kemarau yang menurunkan produksi sejumlah bahan pangan sekarang ini," tandasnya.
Selain itu, di tengah lonjakan harga pangan, saat ini ada juga bahan pangan lainnya yang mengalami penurunan harga. Diantaranya, bawang merah yang turun dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 14 ribu per kg. Begitu pula untuk bawang putih yang turun dari Rp 17 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg.
"Untuk penurunan harga bahan pangan ini lebih disebabkan karena pasokannya yang memang berlimpah di pasaran sekarang ini," ujar IB Made Wiryawan.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Harga daging sapi belakangan ini menunjukkan lonjakan yang menjolok dibandingkan dengan komoditas kebutuhan pokok lainnya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, IB Made Wiryawan, Kamis.
Ia mengatakan, lonjakan harga daging sapi sebenarnya terjadi sejak pascahari Raya Galungan dan Kuningan serta Idul Fitri dengan lonjakan dari Rp 80 ribuan per kg menjadi Rp 90 ribu.
"Secara umum lonjakan daging sapi masih kisaran normal, karena masih di bawah Rp 100 ribu per kg. Selain itu, kebutuhan daging sapi untuk Kabupaten Tabanan terpenuhi oleh pasokan dari produksi lokal, karena Bali umumnya merupakan penghasil sapi," ujar IB Made Wiryawan.
Menurut, selain daging sapi harga komoditas yang mengalami lonjakan sekarang ini diantaranya daging ayam ras dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 32 ribu per kg.
Selain itu harga komoditas bumbu jenis lombok besar yang naik dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg, cabai rawit mengalami lonjakan dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg.
"Khusus untuk lonjakan harga jenis bumbu disebabkan karena dampak musim kemarau yang menurunkan produksi sejumlah bahan pangan sekarang ini," tandasnya.
Selain itu, di tengah lonjakan harga pangan, saat ini ada juga bahan pangan lainnya yang mengalami penurunan harga. Diantaranya, bawang merah yang turun dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 14 ribu per kg. Begitu pula untuk bawang putih yang turun dari Rp 17 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu per kg.
"Untuk penurunan harga bahan pangan ini lebih disebabkan karena pasokannya yang memang berlimpah di pasaran sekarang ini," ujar IB Made Wiryawan.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015