Negara (Antara Bali) - Aktivitas warga Kabupaten Jembrana, terganggu abu vulkanik Gunung Raung, yang sampai di wilayah tersebut khususnya di Kelurahan Gilimanuk dan Desa Pengambengan.

"Dampak debu Gunung Raung mulai dirasakan warga Rabu malam. Mata perih terkena abu tersebut. Sekarang kalau keluar rumah, banyak warga mengenakan masker dan kaca mata," kata Lurah Gilimanuk I Gede Ngurah Widiada, Jumat.

Meskipun guyuran abu Gunung Raung terjadi sekitar dua hari, menurutnya, belum ada laporan warga yang menderita sakit, khususnya di saluran pernafasannya.

Sementara Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Delon mengatakan, abu Gunung Raung yang jatuh hingga ke Selat Bali tersebut tidak menganggu penyeberangan kapal dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kalau rumah maupun perkantoran hanya menjadi kotor saja. Seperti teras kantor saya yang dipenuhi abu berwarna hitam," katanya.

Jika guyuran abu ini berlanjut, ia mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membagikan masker bagi warga yang beraktivitas di sekitar pelabuhan.

Selain Gilimanuk, dampak abu Gunung Raung juga dirasakan warga pesisir di Desa Pengambengan, meskipun tidak sampai menganggu aktivitas.

"Pagi-pagi mobil saya sudah dipenuhi abu. Memang tinggal mencuci saja, tapi kalau besok kotor lagi karena abu, ya repot juga," kata H. Tarom, salah seorang warga setempat.

Hembusan abu Gunung Raung, meskipun tipis juga dirasakan warga di Kota Negara, yang rata-rata mengeluhkan matanya perih saat mengendarai sepeda motor.(GBI)

Pewarta: Pewarta Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015