Denpasar (Antara Bali) - Perekonomian Bali tumbuh cukup signifikan yakni sebesar 6,12 persen selama semester I-2015, melampaui rata-rata ekonomi nasional pada semester yang sama tercatat 4,7 persen.

"Namun ekonomi Bali itu jika dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya tumbuh melambat, karena semester I-2014 tumbuh 6,38 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,42 persen. Sementara dilihat dari sisi pengeluaran penunjang utama pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II-2015 (c-to-c) masih dipegang oleh komponen pengeluaran rumah tangga.

Sedangkan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan sebesar 7,52 persen dan ekspor juga meningkat 21,92 persen.

Panasunan Siregar menambahkan total ekonomi Bali pada triwulan II-2015 diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp43,61 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) Rp31,93 triliun.

Dengan demikian ekonomi Bali pada triwulan II-2015 mampu tumbuh sebesar 2,90 persen. Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib sebesar 7,36 persen.

Menyusul usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 6,03 persen dan lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 4,29 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah tumbuh paling tinggi sebesar 4,58 persen.

Ekonomi triwulan II-2015 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 22,82 persen, diikuti lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,47 persen.

Sejumlah lapangan usaha yang memiliki kontribusi di atas enam persen di antaranya transportasi dan pergudangan sebesar 9,35 persen, konstruksi 8,88 persen serta perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil, sepeda motor 8,32 persen serta industri pengolahan sebesar 6,63 persen

Pengeluaran rumah tangga terhadap pembentukan PDRB mempunyai peranan sebesar 49,38 persen, menyusul pembentukan modal tetap bruto sebesar 31,20 persen dan dan ekspor 33,39 persen, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015