Gorontalo (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan mencanangkan dimulainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Paguat, Kabupaten Pohuwato, pada 14 Agustus 2015.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengemukakan di Gorontalo, Senin, pencanangan itu akan dilakukan bersamaan dengan pembangunan pembangkit listrik lainnya di beberapa daerah.
"Hari ini saya ke Jakarta untuk bertemu dengan Direktur Utama PLN. Kami akan bermohon kepada Bapak Presiden untuk hadir di Gorontalo dan melakukan 'teleconference' dengan daerah lain," katanya.
PLTG Paguat merupakan salah satu program nasional untuk pembangunan pembangkit 35.000 mega watt di daerah.
Proyek PLTG berkapasitas 100 MW tersebut sudah selesai dilelang dan siap untuk dikerjakan. "Semua pekerjaannya ada di PLN, kami di daerah hanya mendukung dalam hal administrasi perizinan, pembebasan lahan dan lain lain. Kita berharap proses pekerjaannya bisa tepat waktu dan selesai akhir 2015 nanti," ujarnya.
Sementara itu, Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) Pembangkit Sulawesi UIP XII Agus Djauhari menjelaskan saat ini rencana pembangunan PLTG sudah hampir rampung. Namun, katanya, masih ada kendala dalam pembebasan sebagian lahan. Meski demikian pihaknya menjamin masalah tersebut tidak akan berpengaruh pada pekerjaan fisik.
"Kami tidak akan terpengaruh dengan lahan yang belum bebas. Sementara kami gunakan dulu lahan yang sudah siap untuk pembangunannya. Kami berterima kasih atas perhatian dan keseriusan gubernur dan Bupati Pohuwato yang terus mendukung kami demi kelancaran pekerjaan ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengemukakan di Gorontalo, Senin, pencanangan itu akan dilakukan bersamaan dengan pembangunan pembangkit listrik lainnya di beberapa daerah.
"Hari ini saya ke Jakarta untuk bertemu dengan Direktur Utama PLN. Kami akan bermohon kepada Bapak Presiden untuk hadir di Gorontalo dan melakukan 'teleconference' dengan daerah lain," katanya.
PLTG Paguat merupakan salah satu program nasional untuk pembangunan pembangkit 35.000 mega watt di daerah.
Proyek PLTG berkapasitas 100 MW tersebut sudah selesai dilelang dan siap untuk dikerjakan. "Semua pekerjaannya ada di PLN, kami di daerah hanya mendukung dalam hal administrasi perizinan, pembebasan lahan dan lain lain. Kita berharap proses pekerjaannya bisa tepat waktu dan selesai akhir 2015 nanti," ujarnya.
Sementara itu, Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) Pembangkit Sulawesi UIP XII Agus Djauhari menjelaskan saat ini rencana pembangunan PLTG sudah hampir rampung. Namun, katanya, masih ada kendala dalam pembebasan sebagian lahan. Meski demikian pihaknya menjamin masalah tersebut tidak akan berpengaruh pada pekerjaan fisik.
"Kami tidak akan terpengaruh dengan lahan yang belum bebas. Sementara kami gunakan dulu lahan yang sudah siap untuk pembangunannya. Kami berterima kasih atas perhatian dan keseriusan gubernur dan Bupati Pohuwato yang terus mendukung kami demi kelancaran pekerjaan ini," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015