Jakarta (Antara Bali) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 24,48 poin menyusul minimnya sentimen positif dari eksternal maupun domestik.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 24,48 poin atau 0,51 persen menjadi 4.778,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,26 poin (0,77 persen) menjadi 806,93.

"Bauran sentimen dari eksternal dan domestik mendoromg IHSG BEI kembali bergerak melemah," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa gejolak bursa Tiongkok menjadi salah satu pemicu tekanan bagi bursa saham global, termasuk IHSG BEI. Selain itu, rata-rata laporan laba emiten domestik sepanjang semester I 2015 yang cenderung menurun menambah sentimen negatif IHSG.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar juga sedang khawatir terhadap fenomena El Nino yang melanda sejumlah daerah di Indonesia yang akan berdampak terhadap penurunan produksi pangan nasional. Imbas El Nino dapat menyusutkan produksi petani di beberapa daerah di Indonesia.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG BEI masih memiliki potensi untuk menguat menyusul pergerakan mata uang rupiah pada awal pekan ini bergerak menguat terhadap dolar AS. "Rupiah yang menguat berpotensi menjadi penopang bagi IHSG. Di sisi lain, jika level batas bawah IHSG BEI di 4.704 poin masih bertahan maka secara teknikal, dalam jangka panjang IHSG masih berada pada pola tren naik," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 273,36 poin (1,11 persen) ke level 24.362,92, indeks Nikkei turun 142,96 poin (0,69 persen) ke level 20.442,28, dan indeks Straits Times melemah 7,80 poin (0,23 persen) ke posisi 3.194,98. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015