Jakarta (Antara Bali) - Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengadakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan reformasi birokrasi atau dikenal dengan istilah Reform Leader Academy (RLA) yang antara lain bertujuan mewujudkan pemimpin kelas dunia.

Diklat RLA angkatan kedua tahun ini dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, di Gedung LAN, Jakarta, Senin.

Menteri Yuddy meminta agar pelatihan tidak hanya menjadi rutinitas belaka namun harus mampu memberikan hasil yang maksimal bagi para pesertanya. "Pesertanya harus mempu menjadi agen perubahan," kata Yuddy.

Yuddy mengharapkan setelah mengikuti pelatihan maka peserta akan mampu menerapkannya dalam keseharian.

Keterangan tertulis LAN menyebutkan, diklat RLA yang merupakan diklat prestise diharapkan menjadi suatu terobosan untuk mencetak 3.000 reformers (dapat melakukan reformasi) pada tahun 2015 dalan rangka mewujudkan world class leader atau pemimpin kelas dunia.

Diklat ini mengutamakan pembentukan karakter dan bukan sekadar pengetahuan teknis. Diklat diharapankan mampu menciptakan pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat dan bukannya kepentingan pimpinan maupun kepentingan politik.

Pola pikir yang dikembangkan dalam pelatihan adalah untuk membentuk kader pimpinan birokrasi yang kuat dan bisa berpikir jangka panjang, karakter kepemimpinan yang kuat serta memiliki visi yang hebat.

Berbeda dengan diklat kepemimpinan yang bersifat personal, diklat RLA bersifat lintas sektoral dengan durasi waktu 832 jam pelajaran, lebih lama dari diklat kepemimpinan yang telah ada dan para peserta dipilih melalui seleksi lebih ketat seperti aspek psikologi, kemauan dan kesiapan mengikuti diklat, kepemimpinan, bahasa inggris, penilaian individu, karya tulis dan wawancara.

Kompetensi yang dibangun dalam diklat ini dalah kemampuan berpikir inovatif untuk mengatasi berbagai kendala birokasi, kemampuan merancang dan mengimplementasikan inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan dunia usaha, serta kemampuan menjamin proses perubahan yang terus menerus di instansinya.

Diklat ini diperuntukan bagi pejabat eselon II dan III dari berbagi instansi. Angkatan kedua diklat ini diikuti oleh 25 orang peserta. Mereka juga akan akan melakukan studi banding ke Singapura. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Unggul Tri Ratomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015