Tabanan (Antara Bali ) - Usai melakukan tradisi mesuryak atau memperebutkan uang yang di bagikan oleh pemilik rumah di Desa Bongan Gede, Tabanan, Bali, luapan kegembiraan warga pun terlihat dari wajah mereka.

Meski lelah harus berdesak-desakan hingga ada warga yang terjatuh lantaran berebut uang di antara himpitan ratusan orang namun rasan lelah dan cape, para warga terbayar saat mereka mulai menghitung hasil jerih payah saat mengikuti tradisi mesuryak ini.

Wayan Budi mengatakan, mengikuti tradisi mesuryak dengan melakukan aktifitas berebut uang dengan bersaingan dengan para kaum muda dan tua sangat seru dan menantang.

"Selama melakukan perebutan uang di lemparkan ke atas oleh pemilik rumah dan ketika sampai di bawah, saya berebut dengan warga hingga luka dan berdarah,"ujarnya.

Ia mengatakan , hasil dari berebut dengan para warga, Budi mendapatkan hasil sebesar Rp200 ribu rupiah.

"Dari susah payah berebut dengan warga hingga membuat kaki luka saya hanya mendapatkan uang Rp200 ribu rupiah. Sedikit apa tidaknya saya masih bersyukur,"terang Budi sembari memperlihatkan luka di kakinya.

Wayan Budi menambahkan, dari uang yang di dapatnya tersebut akan di pergunakan untuk membeli kebutuhan sehari hari.

"Hasilnya numayan dan ini akan saya pergunakan untuk tambah tambah membeli kebutuhan sehari hari,"ungkapnya.

Sementara Komang Yoga menuturkan, uang hasil yang di dapatnya sejumlah Rp100 ribu rupiah akan di gunakan untuk membeli susu buah hatinya.

Usai melakukan persembahyangan hari raya Kuningan, Sabtu (25/7) ratusan warga Bongan Gede, Tabanan Bali, memadati arel jalan desa untuk mengikuti prosesi mesuryak yang selalu di adakan pada hari raya kuningan.

Ritual Mesuryak adalah, memperebutkan uang di depan rumah warga secara bergiliran. Uang yang di perebutkan warga yang di lemparkan oleh pemilik rumah tersebut bernilai jutaan rupiah.

Made Sadulaksana, warga Bongan Gede Tabanan mengatakan, tradisi mesuryak yang di lakukan warga Bongan Gede ini dilakukan setiap menyambut hari raya kuningan ini bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur pergi ke alam nirwana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015