Karubaga, Tolikara (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi dan meninjau kondisi korban kerusuhan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
Mensos didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dalam kunjungannya ke Tolikara, Selasa, melihat langsung lokasi kebakaran dan kondisi warga yang mengungsi.
Ia mengatakan sejumlah bantuan untuk para pengungsi sudah diserahkan terutama kebutuhan dasar dan permakanan.
"Kita memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi," katanya.
Mensos juga menyerahkan bantuan kerudung kepada kaum perempuan yang mengungsi.
Usai meninjau kondisi pengungsi, Mensos juga melihat kondisi salah seorang korban kerusuhan yang mengalami luka tembak dan dirawat di RSUD Karubaga.
Kepada korban, Mensos menyerahkan santunan sebagai bentuk perhatian pemerintah.
Ia mengatakan komunikasi cukup intensif dilakukan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kapolri terkait kondisi warga yang mengungsi.
Selain memastikan kebutuhan dasar mereka seperti logistik dan matras, Mensos juga akan mengecek data terkait rumah toko yang terbakar.
Di samping itu, Kemensos akan menyiapkan tenaga pekerja sosial untuk memberikan penanganan terhadap dampak trauma akibat kejadian tersebut terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.
"Sesuai SOP Kemensos kalau ada diantara mereka yang rukonya terbakar maka ada hak mereka untuk mendapatkan renovasi," katanya.
Dia menjelaskan, terkait dengan dampak dari bencana sosial menjadi tugas Kemensos untuk menanganinya terlebih lagi ada warga yang mengungsi.
"Ada 153 warga yang terkonfirmasi di dua titik pengungsian yaitu di Koramil dan di belakang polres setempat," katanya.
Data yang diterima Mensos, sebanyak 63 ruko dan satu mushalla terbakar, 38 KK atau 153 jiwa mengungsi. Peristiwa tersebut terjadi tepat saat pelaksanaan shalat Idul Fitri pada Jumat (17/7). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Mensos didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dalam kunjungannya ke Tolikara, Selasa, melihat langsung lokasi kebakaran dan kondisi warga yang mengungsi.
Ia mengatakan sejumlah bantuan untuk para pengungsi sudah diserahkan terutama kebutuhan dasar dan permakanan.
"Kita memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi," katanya.
Mensos juga menyerahkan bantuan kerudung kepada kaum perempuan yang mengungsi.
Usai meninjau kondisi pengungsi, Mensos juga melihat kondisi salah seorang korban kerusuhan yang mengalami luka tembak dan dirawat di RSUD Karubaga.
Kepada korban, Mensos menyerahkan santunan sebagai bentuk perhatian pemerintah.
Ia mengatakan komunikasi cukup intensif dilakukan dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kapolri terkait kondisi warga yang mengungsi.
Selain memastikan kebutuhan dasar mereka seperti logistik dan matras, Mensos juga akan mengecek data terkait rumah toko yang terbakar.
Di samping itu, Kemensos akan menyiapkan tenaga pekerja sosial untuk memberikan penanganan terhadap dampak trauma akibat kejadian tersebut terutama untuk anak-anak dan lanjut usia.
"Sesuai SOP Kemensos kalau ada diantara mereka yang rukonya terbakar maka ada hak mereka untuk mendapatkan renovasi," katanya.
Dia menjelaskan, terkait dengan dampak dari bencana sosial menjadi tugas Kemensos untuk menanganinya terlebih lagi ada warga yang mengungsi.
"Ada 153 warga yang terkonfirmasi di dua titik pengungsian yaitu di Koramil dan di belakang polres setempat," katanya.
Data yang diterima Mensos, sebanyak 63 ruko dan satu mushalla terbakar, 38 KK atau 153 jiwa mengungsi. Peristiwa tersebut terjadi tepat saat pelaksanaan shalat Idul Fitri pada Jumat (17/7). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015