Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung pembangunan bandar udara di Kabupaten Buleleng yang nantinya akan dibangun PT Angkasa Pura 1 sebagai salah satu BUMN di Tanah Air.
"Saya setuju sekali kalau memang segera ada tindak lanjut dari sana. Prinsipnya kita sangat mendukung," kata Gubernur Pastika di sela-sela menghadiri peringatan HUT Bhayangkara di Denpasar, Rabu.
Pemprov Bali, ujar dia, juga akan ikut menanamkan modalnya pada bandara baru yang akan dibangun di kawasan Bali bagian utara itu. Namun berapa persentase modal yang akan disertakan itu belum dapat dipastikan.
"Belum tahu, berapa duit yang diperlukan (untuk pembangunan bandara itu) juga belum tahu," ujarnya.
Terkait dengan lokasi pembangunan bandara, Pastika mengatakan akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan (kawasan timur Kabupaten Buleleng) karena di sana sudah tersedia lahan sekitar 400-an hektare. "Itu (lahan) milik masyarakat adat Kubutambahan," ucapnya sembari menyatakan bandara di Buleleng akan lebih luas dibandingkan dengan Bandara Ngurah Rai.
Pastika menambahkan, untuk pembangunan bandara dengan satu "runway" atau landasan pacu dibutuhkan lahan sekitar 600-800 hektare. "Jadi kalau `single`, sementara segitu cukup ditambahin sedikit," katanya.
Pihaknya berharap bandara Buleleng segera dapat dibangun karena dibutuhkan waktu paling cepat lima tahun untuk penyelesaian pembangunan bandara tersebut.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan PT Angkasa Pura I telah ditunjuk pemerintah pusat untuk membangun dan membiayai bandar udara baru di Kabupaten Buleleng.
"Sekarang tinggal minta surat penugasan dari Menteri BUMN kepada PT Angkasa Pura 1," kata Sudikerta usai menggelar rapat perihal pembangunan bandara baru Buleleng (30/6).
Pihaknya bahkan beserta Bupati Buleleng, Dinas Perhubungan dan anggota tim terkait telah menjadwalkan Senin (6/7) untuk pergi ke Kementerian BUMN untuk meminta surat penugasan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Provinsi Bali Ketut Artika mengemukakan, titik terang rencana pembangunan bandara di Buleleng itu berdasarkan adanya surat dari Menteri Perhubungan.
Dalam surat tersebut ditujukan untuk Menteri BUMN dan Menteri Pariwisata yang isinya antara lain untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Bali, terkait dengan pembangunan infrastruktur yakni untuk perkeretaapian ditugaskan kepada PT KAI dan pembangunan bandara baru di Bali utara diberikan kepada PT Angkasa Pura 1. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya setuju sekali kalau memang segera ada tindak lanjut dari sana. Prinsipnya kita sangat mendukung," kata Gubernur Pastika di sela-sela menghadiri peringatan HUT Bhayangkara di Denpasar, Rabu.
Pemprov Bali, ujar dia, juga akan ikut menanamkan modalnya pada bandara baru yang akan dibangun di kawasan Bali bagian utara itu. Namun berapa persentase modal yang akan disertakan itu belum dapat dipastikan.
"Belum tahu, berapa duit yang diperlukan (untuk pembangunan bandara itu) juga belum tahu," ujarnya.
Terkait dengan lokasi pembangunan bandara, Pastika mengatakan akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan (kawasan timur Kabupaten Buleleng) karena di sana sudah tersedia lahan sekitar 400-an hektare. "Itu (lahan) milik masyarakat adat Kubutambahan," ucapnya sembari menyatakan bandara di Buleleng akan lebih luas dibandingkan dengan Bandara Ngurah Rai.
Pastika menambahkan, untuk pembangunan bandara dengan satu "runway" atau landasan pacu dibutuhkan lahan sekitar 600-800 hektare. "Jadi kalau `single`, sementara segitu cukup ditambahin sedikit," katanya.
Pihaknya berharap bandara Buleleng segera dapat dibangun karena dibutuhkan waktu paling cepat lima tahun untuk penyelesaian pembangunan bandara tersebut.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan PT Angkasa Pura I telah ditunjuk pemerintah pusat untuk membangun dan membiayai bandar udara baru di Kabupaten Buleleng.
"Sekarang tinggal minta surat penugasan dari Menteri BUMN kepada PT Angkasa Pura 1," kata Sudikerta usai menggelar rapat perihal pembangunan bandara baru Buleleng (30/6).
Pihaknya bahkan beserta Bupati Buleleng, Dinas Perhubungan dan anggota tim terkait telah menjadwalkan Senin (6/7) untuk pergi ke Kementerian BUMN untuk meminta surat penugasan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Provinsi Bali Ketut Artika mengemukakan, titik terang rencana pembangunan bandara di Buleleng itu berdasarkan adanya surat dari Menteri Perhubungan.
Dalam surat tersebut ditujukan untuk Menteri BUMN dan Menteri Pariwisata yang isinya antara lain untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Bali, terkait dengan pembangunan infrastruktur yakni untuk perkeretaapian ditugaskan kepada PT KAI dan pembangunan bandara baru di Bali utara diberikan kepada PT Angkasa Pura 1. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015