Cape Canaveral, Florida (Antara Bali/Reuters) - Sebuah roket tanpa awak yang dioperasikan Space Exploration Technologies meledak sekitar dua menit setelah bertolak dari Pangkalan Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida, Minggu, kata NASA.

Ledakan itu menghancurkan sebuah kapal muatan yang diberangkatkan ke Stasiun Antariksa Internasional.

Roket setinggi 63 meter itu merupakan peluncuran Falcon 9 ke-19 perusahaan tersebut sejak pertama kali dilakukan pada 2010, termasuk enam kali percobaan kapal muatan untuk NASA di bawah kontrak 15 kali penerbangan, yang bernilai lebih dari 2 miliar dolar AS (Rp26,6 triliun).

SpaceX, seperti yang disebut perusahaan tersebut, dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan teknologi Elon Musk. Penyebab insiden belum dapat diketahui segera.

Awak stasiun masih mempunyai makanan dan berbagai persediaan di pesawat untuk empat bulan. Dengan demikian, kecelakaan itu tidak menimbulkan masalah secara langsung.

Namun, jajaran kargo ke dua NASA, yang dioperasikan oleh Orbital ATK, masih dilarang terbang setelah mengalami kecelakaan saat peluncuran pada Oktober. Pada April, sebuah kapal kargo Rusia, Progress, juga gagal mencapai luar angkasa. Rusia berencana meluncurkan kapsul pengganti Progress pada Jumat.

Pesawat antariksa Dragon pada Minggu mengalami kerugian makanan, pakaian dan perlengkapan seberat 2.477 kilogram, serta percobaan-percobaan ilmu pengetahuan untuk stasiun tersebut, yang merupakan laboratorium penelitian bernilai 100 miliar dolar (Rp1,3 biliun) dan terbang sekitar 420 kilometer di atas Bumi. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015