Denpasar (Antara Bali) - Pementasan Wayang Wong di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 yang disuguhkan Sanggar Mukti Sakti Pekraman Kedui Tembuku, Kabupaten Bangli, mendapat antusias penonton yang memadati kalangan Angsoka, Taman Budaya Denpasar, Minggu malam.

"Suguhan instrumen musik dan atraksi tari sakral itu melibatkan 35 seniman yang terdiri atas sepuluh penari dan 25 penabuh," kata Penanggungjawab Sanggar tersebut, Jero Tapakan Kariyasa di sela pementasan.

Ia menuturkan perekrutan seniman wayang wong terpilih secara alami dan persiapan latihan pentas di PKB) hanya tiga kali pertemuan sambil melakukan pementasan secara iklas (ngayah) kesenian sakral wayang wong tersebut.

Dalam pementasan yang berlangsung sekitar dua jam itu menceritakan kisah Kerajaan Kediri, di mana Sang Baginda Raja semakin parah karena berjangkitnya wabah penyakit akibat serangan dari kekuatan Ni Calonarang.

Warga masyarakat yang bermukim di tepi pantai dan dusun merintih kesakitan, sehingga banyak rakyat jatuh sakit dan meninggal, dan jenazah bergelimpangan di pinggir-pinggir jalan.

Pembantu Baginda Rajapara Mentri, Maha Patih, dan para Rsi sebagai Bagowanta kerajaan dilibatkan untuk urun pendapat mencegahkan wabah penyakit tersebut.

Hasil dari pertemuan itu memutuskan salah seorang Patih Taskara Maguna untuk mengintai ke tempatnya Ni Calonarang sambil membuktikan kedikjayaannya memerangi ilmu hitam Ni Calonarang.

Duta seni Kabupaten Bangli dalam pementasan Wayang Wong tersebut juga menyuguhkan barong dan rangda yang selama ini disakralkan masyarakat setempat.

I Nengah Sukarma, salah seorang seniman dalam pementasan tersebut mengaku sangat terkesan karena masyarakat sangat antusias menyaksikannya dan kedepannya juga diharapkan tetap mendapat perhatian masyarakat luas. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Gusti Nyoman Adi Purnama Putra

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015