Jakarta (Antara Bali) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan paket kebijakan solusi pemulihan terkait kelesuan ekonomi Indonesia saat ini.

Dalam siaran pers Kadin, Minggu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengatakan pengusaha nasional dan daerah saat ini memiliki sejumlah hambatan sehingga sangat sulit untuk kembali menggerakkan roda perekonomian.

"Rontoknya pengusaha akan sangat sulit mengangkat kembali perekonomian yang ini semua diakibatkan korban kebijakan dan peraturan pemerintah pusat dan daerah, serta kebijakan sektor moneter yang kurang tepat," ujar Natsir melalui keterangan pers.

Menurut dia, pengusaha berperan sebagai penggerak ekonomi, namun saat ini kapasitasnya dipersulit dan mulai berguguran. Kondisi demikian, menurutnya bisa menjadi ancaman serius bagi perekonomian nasional karena pengusaha adalah pelaksana ekonomi.

"Kebijakan ekonomi yang tidak tepat bisa membuat bisnis tidak berjalan dengan semestinya, ditambah dengan persoalan kredit macet dan lain-lain. Jika sudah terlanjur terjadi kondisi seperti itu, tentu akan sangat sulit untuk mengangkatnya kembali," ujar Natsir.

Dia mencontohkan seperti kebijakan yang ada di bisnis pertambangan minerba, perkebunan, industri, serta koperasi UKM yang saat ini memberatkan pengusaha lokal.

"Kondisi demikian cukup memprihatinkan karena bisnis di sektor itu akan sulit bergairah, apalagi mayoritas pengusaha adalah pribumi dan akhirnya berdampak kepada kelesuan ekonomi nasional," katanya.

Investasi asing, tambah Natsir, juga perlu tapi masalah yang dihadapi pengusaha Indonesia juga sama pentingnya dan perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.

"Pengusaha itu salah satu aset fundamental ekonomi domestik, karena sebagai motor penggerak ekononi, kalau pada rontok mau dibawa kemana pertumbuhan ekonomi kita?" ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta Anita Permata Dewi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015