Denpasar (Antara Bali) - Kalangan pengrajin sandal kulit di Denpasar, Bali mengembangkan kerajinan sandal kulit hewan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ke pasaran ekspor.
"Kami memang fokus memenuhi pesanan luar negeri terutama dari negara-negara di kawasan Eropa dan Jepang." kata Wayan Sumardika, seorang pengrajin sandal kulit di areal stand Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, para konsumen di kawasan Eropa sangat menyenangi produk sandal kulit Bali, karena memiliki keunikan dibandingkan jenis sandal kulit lainnya.
"Kami memiliki 15 jenis model sandal kulit, tentu dengan motif yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, hampir semua model sangat diminati konsumen luar negeri," katanya.
Selain bentuk sandalnya yang beranekaragam, corak sandal kulit Bali sangat mencerminkan budaya dan kesenian Bali karena hampir semua bagian sandal dihiasi motif-motif khas kain asli Bali seperti endek, songket, dan lain sebagainya.
"Para kansumen sangat terkesan dengan model sandal kulit kombinasi dengan endek Bali yang terlihat sangat menarik, selain itu, beberapa jenis sandal kami padukan dengan berbagai jenis songket dengan warna cerah merona," kata dia.
Wayan Sumardika mengungkapkan, pihaknya selalu menjaga kualitas produk dengan cara menggunakan kulit berkualitas tinggi hampir semua jenis sandal.
"Kami memakai bahan baku kulit sapi dan kulit ular kualitas nomor satu, sehingga dapat dijamin kualitas produk jika dibandingkan dengan produk sandal kulit lainnya yang banyak beredar di pasaran.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan produk miliknya dengan cara melakukan inovasi dan kreasi antara kulit dan hasil kain kerajian Bali sehingga dapat menghasilkan lebih banyak model sandal.
"Kami berencana menambah model produk dengan mengkombinasikan kulit dengan model kain tenun yang lain," demikian Wayan Sumardika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami memang fokus memenuhi pesanan luar negeri terutama dari negara-negara di kawasan Eropa dan Jepang." kata Wayan Sumardika, seorang pengrajin sandal kulit di areal stand Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, para konsumen di kawasan Eropa sangat menyenangi produk sandal kulit Bali, karena memiliki keunikan dibandingkan jenis sandal kulit lainnya.
"Kami memiliki 15 jenis model sandal kulit, tentu dengan motif yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, hampir semua model sangat diminati konsumen luar negeri," katanya.
Selain bentuk sandalnya yang beranekaragam, corak sandal kulit Bali sangat mencerminkan budaya dan kesenian Bali karena hampir semua bagian sandal dihiasi motif-motif khas kain asli Bali seperti endek, songket, dan lain sebagainya.
"Para kansumen sangat terkesan dengan model sandal kulit kombinasi dengan endek Bali yang terlihat sangat menarik, selain itu, beberapa jenis sandal kami padukan dengan berbagai jenis songket dengan warna cerah merona," kata dia.
Wayan Sumardika mengungkapkan, pihaknya selalu menjaga kualitas produk dengan cara menggunakan kulit berkualitas tinggi hampir semua jenis sandal.
"Kami memakai bahan baku kulit sapi dan kulit ular kualitas nomor satu, sehingga dapat dijamin kualitas produk jika dibandingkan dengan produk sandal kulit lainnya yang banyak beredar di pasaran.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan produk miliknya dengan cara melakukan inovasi dan kreasi antara kulit dan hasil kain kerajian Bali sehingga dapat menghasilkan lebih banyak model sandal.
"Kami berencana menambah model produk dengan mengkombinasikan kulit dengan model kain tenun yang lain," demikian Wayan Sumardika. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015