Denpasar (Antara Bali) - Kalangan konsumen di Eropa cukup meminati berbagai jenis ukiran olahan akar bambu Bali yang memiliki nilai estetika dan seni tinggi, sehingga pengiriman matadagangan tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Kami selalu mengirim ukiran akar bambu ke negara-negara di kawasan Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Spanyol," kata Arya Wisatawan , seorang pengukir bambu asal Kabupaten Bangli ditemui di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, para konsumen Eropa paling menyukai produk ukiran akar bambu yang bermotif wajah manusia dengan berbagai ekspresi, seperti ekspersi senyum, marah, dan lain sebagainya.
"Para konsumen benua biru itu sangat tertarik dengan nilai makna (sense) yang terkandung hampir semua ukiran akar bambu yang dihasilkan," ujar Arya.
Ia menambahkan, beberapa jenis ukiran akar bambu yang sangat laris di kalangan konsumen Eropa seperti ukiran akar bambu bermotif manusia tertawa, ukiran akar bambu manusia berdiri tersenyum, dan beberapa ukiran kecil sebagai pelengkap furnitur rumah tangga.
"Ukiran akar bambu manusia berdiri dengan tersenyum merupakan jenis yang paling laris diantara yang lainnya, ukurannya sekitar 70 centimeter dengan corak bambu yang lebih detail dari jenis yang ukiran lain," kata Arya.
Arya Wisatawan mengungkapkan, berbagai jenis ukiran akar bambu kualitas ekspor dihargai antara Rp100 ribu sampai Rp3 juta per unit tergantung dari besar ukuran bambu dan kesulitas (detail) dari ukiran itu sendiri.
Selain memenuhi pesanan luar negeri, Arya Wisatawan mengatakan, pihaknya juga fokus memenuhi pesanan ukiran akar bambu dalam negeri seperti dari Jakarta dan daerah lainnya.
"Kami juga memenuhi pesanan para agen yang ada di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam, mereka akan memasarkan kembali di daerahnya masing-masing," demikian Arya Wisatawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami selalu mengirim ukiran akar bambu ke negara-negara di kawasan Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Spanyol," kata Arya Wisatawan , seorang pengukir bambu asal Kabupaten Bangli ditemui di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, para konsumen Eropa paling menyukai produk ukiran akar bambu yang bermotif wajah manusia dengan berbagai ekspresi, seperti ekspersi senyum, marah, dan lain sebagainya.
"Para konsumen benua biru itu sangat tertarik dengan nilai makna (sense) yang terkandung hampir semua ukiran akar bambu yang dihasilkan," ujar Arya.
Ia menambahkan, beberapa jenis ukiran akar bambu yang sangat laris di kalangan konsumen Eropa seperti ukiran akar bambu bermotif manusia tertawa, ukiran akar bambu manusia berdiri tersenyum, dan beberapa ukiran kecil sebagai pelengkap furnitur rumah tangga.
"Ukiran akar bambu manusia berdiri dengan tersenyum merupakan jenis yang paling laris diantara yang lainnya, ukurannya sekitar 70 centimeter dengan corak bambu yang lebih detail dari jenis yang ukiran lain," kata Arya.
Arya Wisatawan mengungkapkan, berbagai jenis ukiran akar bambu kualitas ekspor dihargai antara Rp100 ribu sampai Rp3 juta per unit tergantung dari besar ukuran bambu dan kesulitas (detail) dari ukiran itu sendiri.
Selain memenuhi pesanan luar negeri, Arya Wisatawan mengatakan, pihaknya juga fokus memenuhi pesanan ukiran akar bambu dalam negeri seperti dari Jakarta dan daerah lainnya.
"Kami juga memenuhi pesanan para agen yang ada di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam, mereka akan memasarkan kembali di daerahnya masing-masing," demikian Arya Wisatawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015