Nusa Dua (Antara Bali) - PT CIMB Securities Indonesia menumbuhkan optimisme investasi di Tanah Air kepada sejumlah investor dari sejumlah negara melalui pelaksanaan Konferensi CIMB ke-9 2015 yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

"CIMB mengakui potensi yang dimiliki Indonesia dan bertekad mendukung kemajuannya. Oleh sebab itu, CIMB siap menarik investor masuk ke negara ini dalam kondisi ekonomi Indonesia yang dinamis dan menjanjikan," kata Presiden Direktur PT CIMB Securities Indonesia, Harry Supoyo, Jumat.

Menurut dia, konferensi tahunan itu diselenggarakan pada saat yang tepat dan penting dalam sejarah bangsa menyangkut transisi politik dan pergantian pemerintahan baru di Indonesia pada Oktober 2014 yang berlangsung tanpa hambatan dan reformasi kebijakan mulai dijalankan.

Namun langkah yang diambil selama dua tahun untuk menekan permintaan dalam negeri dan mengurangi defisit transaksi berjalan, ditambah melambatnya ekspor, telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Meski demikian, kami yakin pada 2015 dan 2016 mendatang, langkah perubahan yang diusung pemerintah yang baru akan berkelanjutan melalui kebijakan yang kuat, upaya mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperkuat iklim investasi, inisiatif memangkas biaya logistik, dan meningkatkan implementasi anggaran belanja," tambah Harry.

Sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia, konferensi ini berhasil menarik lebih dari 150 investor, manajer pendanaan, dana pensiun, dan korporasi dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Rangkaian kegiatan diawali dengan kunjungan lapangan ke sejumlah pabrik di Sulawesi pada 8 - 10 Juni 2015.

Dari kegiatan tersebut diperoleh gambaran langsung dan perspektif seputar industri setempat dan peran mereka dalam perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Adanya konferensi itu diharapkan menjadi sarana bagi peserta untuk membahas dan mendapatkan peluang guna meningkatkan pertumbuhan dan kerja sama di Indonesia sekaligus memperkokoh komitmen CIMB untuk memperkuat bisnis dan kehadirannya di Indonesia, yang sejalan dengan posisi CIMB Group sebagai yang terdepan di dalam industri perbankan di kawasan ASEAN.

CIMB Investment Bank memiliki salah satu jaringan bank investasi terbesar di kawasan ASEAN, dengan kantor cabang di negara-negara besar ASEAN dan juga di kota-kota besar di delapan negara lain, di antaranya Shanghai, Mumbai, London dan New York.

Di Indonesia, CIMB Niaga telah memperluas jaringannya hingga 567 kantor cabang per 31 Maret 2015, dan merupakan bank kelima terbesar di Indonesia dari sisi aset.

CIMB Securities Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari tiga perusahaan pialang papan atas Indonesia, dan tercatat berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 5,21 persen untuk periode Januari-April 2015.

Perusahaan ini juga satu-satunya perusahaan pialang di Indonesia yang memiliki fasilitas perdagangan dalam jaringan (online) lintas-negara yang dapat dimanfaatkan nasabah ritel lokal untuk bertransaksi di sembilan bursa efek di dunia yaitu IDX, Bursa Malaysia, SGX, SET, HKEx, NYSE, NASDAQ, AMEX, NYSE dan ARCA.

Pada 2014, CIMB Securities Indonesia masuk peringkat kedua untuk kategori obligasi Rupiah dengan pangsa pasar 14,7 persen. Selain itu, pada Mei 2015, CIMB bertindak sebagai pemimpin manajer bersama untuk penerbitan "Trust Certificate" ("Government Sukuk") Republik Indonesia.

CIMB juga ditunjuk menjadi konsultan syariah untuk transaksi tersebut. Penawaran tersebut merupakan penerbitan sukuk dalam mata uang dolar AS terbesar di dunia dan sukuk mata uang dolar AS terbesar di Indonesia. (DWA)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015